Potensi Banjir dan Longsor Tinggi Sampai Akhir Febuari

Rabu, 10 Februari 2016 | 16:44 WIB
Potensi  Banjir dan Longsor Tinggi Sampai Akhir Febuari

Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat potensi banjir dan longsor masih tinggi hingga akhir Februari 2016. Terutama di Sumatera, Jawa, Bali dan NTB.

"Potensi hujan yang tinggi berpeluang terjadi di sebagian Sumbar, Bengkulu, Lampung, seluruh Jawa, Bali, dan NTB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers 'Penanganan Banjir dan Longsor' di kantor BNPB, Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Potensi hujan tinggi juga akan terjadi di Sulsel, Sulbar, Sulteng, Sultra, Papua, dan Papua Barat.

"Sehingga wilayah-wilayah yang mempunyai potensi hujan tinggi itu rawan banjir, longsor, dan puting beliung," ucap Sutopo.

Sutopo menjelaskan berdasarkan dari sifat hujan pada Februari, hujan di atas normal akan terjadi di Sumatera bagian barat, sebagian Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

"Dari hasil analisa prakiraan dengan kejadian bencana yang terjadi, di Bangka Belitung masih terjadi sifat hujan di atas normal pada Februari sehingga memiliki potensi terjadi banjir selama bulan ini," tuturnya.

Adanya pengaruh El Nini menyebabkan jumlah hujan berkurang dan sebarannya tidak merata selama Januari 2016. Hujan pada Januari yang lebih kecil menyebabkan kejadian banjir dan longsor pada Januari 2016 menurun dibandingkan Januari 2015, yaitu penurunan kejadian banjir sebesar 43 persen dan longsor 75 persen.

Selain itu terdapat 166 kabupaten/kota di Tanah Air terdampak banjir dan tanah longsor selama Januari sampai awal Februari (1 Januari-8 Februari).

"Selain itu, korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor sebanyak 43 orang, luka berat enam orang, dan luka sedang lima orang," kata Sutopo.

Selanjutnya, kata dia, korban terdampak banjir dan tanah longsor sebanyak 75.549 jiwa. Kerugian akibat banjir dan tanah longsor sebanyak 418 unit rumah rusak berat, 76 unit rumah rusak sedang, dan 488 unit rumah rusak ringan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI