Kapolri Pastikan Pengejaran Kelompok Santoso Berlanjut

Minggu, 10 April 2016 | 18:44 WIB
Kapolri Pastikan Pengejaran Kelompok Santoso Berlanjut
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Kapolda Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian, dan Kabareskrim Polri Anang Iskandar menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan jika operasi penangkapan kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah hingga kini masih terus dilakukan.

"Masih terus dilakukan pengejaran (Kelompok Santoso)," kata Badrodin saat menghadiri acara Police Expo di Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu (10/4/2016).

Menurut Badrodin, soal upaya penangkapan kelompok Santoso, dirinya akan terbang ke Poso untuk melakukan evaluasi pada pekan depan.

"Mungkin minggu-minggu depan kita akan ke Sulawesi Tengah untuk evaluasi," kata dia.

Sebelumnya, Menteri koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan jika kelompok teroris Santoso atau kelompok Mujahidin Indonesia Timur di Poso, Sulawesi Tengah sudah melemah bahkan terpecah menjadi tiga kelompok.

"Pengejaran masih terus berlangsung. Sekarang mereka sudah terpecah jadi tiga kelompok. Kita harap secepatnya selesai," kata Luhut di Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Luhut mengatakan pengejaran pasukan gerilya bukanlah pekerjaan yang mudah sehingga pemerintah tidak dapat memastikan kapan pengejaran itu berakhir.

"Kita tak tahu berapa lama pengejaran ini berlangsung, tetapi kita ingin secepatnya," kata Luhut.

Sehari sebelumnya, Senin (4/4/2016), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Tito Karnavian mengatakan kelompok Santoso telah melemah akibat kehilangan banyak anggota dan semakin sempit ruang gerak mereka.

"Di dua bulan terakhir ini, lebih dari 10 orang yang sudah tertangkap, baik dalam kondisi hidup dan meninggal saat kontak tembak," ujar Tito.

Berdasarkan informasi yang dia berikan, saat ini diketahui jumlah kelompok Santoso yang masih bertahan di hutan hanya sekitar 29 orang yang semula berjumlah 41 orang.

Sedangkan untuk orang asing dari etnis Uyghur yang semula berjumlah enam orang, saat ini tersisa dua orang akibat empat orang di antaranya turut menjadi korban tewas saat terjadi kontak tembak.

Menurut dia kekuatan 3.000 petugas gabungan TNI dan Polri yang saat ini diterjunkan untuk memburu kelompok tersebut sudah cukup memadai dan sekarang masih melakukan operasi pembersihan di wilayah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI