Ketika Gubernur Ganjar Pranowo Jadi Raja

Minggu, 21 Agustus 2016 | 20:46 WIB
Ketika Gubernur Ganjar Pranowo Jadi Raja
Gubernur Ganjar Pranowo. [suara.com/Agung Sandy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal berperan sebagai Raja Rajasanagara Dyah Hayam Wuruk dalam Pagelaran Ketoprak Adhi Budaya Bersama Lintas Perguruan Tinggi Negeri, bertemakan Menyatukan Kembali Nusantara, di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat Minggu (21/8/2016).

"Saya jadi Raja, jadi Hayam Wuruk (judul ceritanya) menyatukan nusantara," kata Ganjar saat ditemui di ruang hias.

"Pesannya yang diberikan adalah bagaimana mempersatukan kembali majapahit. Yang sudah diserbu oleh pasukan dari Tiongkok. Dan saya memerintahkan semua senopati untuk melawan total," tambah Ganjar.

Dalam gelaran ketoprak tersebut, menurutnya juga akan mengisahkan adanya pengkhianatan dari salah seorang tokoh yang ingin merebut kekuasaan Hayam Wuruk. Namun, kata Ganjar, pada akhirnya pengikut Hayam Wuruk pun bertobat untuk kembali mengabdikan dirinya kepada Majapahit.

"Dan nanti akan ada satu yang berkhianat akan membelot ke sana, tapi akhirnya tobat karena sebenarnya dia lagi ngiri jadi raja. Akhirnya saya jadikan raja, tapi raja kecil. Kalau cuma mintanya jadi raja kan saya kasih. Tapi raja kecil," katanya

Dikatakan Ganjar, jika pegelaran Ketoprak Abdi Budaya ini juga bisa dikaitkan dengan fenomena sosial politik yang terjadi di Indonesia saat ini. Bagaimana hubungan diplomasi antar negara juga diceritakan di dalam kisah sejarah kerajaan Majapahit dahulu kala.

"Ini kreatifitas dari Ikatan Alumni Universitas Negeri yang ada. Jadi mereka melihat fenomena dan fenomenanya mirip dengan cerita saat Majapahit. Kecurigaan-kecurigaan orang terhadap relasi, Indonesia dengan Tiongkok diceritakan ulang di sini," kata dia.

"Di ending cerita kita menyampaikan bahwa ternyata kita tetap bisa bersatu untuk itu, maka yang diperlukan diplomasi saja. Tapi, harga diri kerajaan majapahit harus dipertahankan," lanjut Ganjar.

Gelaran ketoprak ini juga memberikan pesan kepada seluruh pejabat negara untuk bisa bersinergi membangun bangsa, dan harus melepas semua kepentingannya agar bisa mengabdi kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Kita harapkan satu bisa ikut kontribusi dalam menyelesaikan masalah bangsa dan negara. Dan konkrit. Rata-rata pemimpin negeri ini adalah alumni perguruan negeri tinggi. Kalau ini bisa kita sinergikan, kita lepaskan baju partai politik, kita lepaskan baju kelompok," kata Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI