Jokowi Minta Predikat Politisi Diubah Jadi Negarawan

Kamis, 28 April 2016 | 14:42 WIB
Jokowi Minta Predikat Politisi Diubah Jadi Negarawan
Alumi Universitas Gajah Mada bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. (suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) untuk dapat berkontribusi dalam membangun bangsa. Hal ini diutarakan Presiden saat menerima Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) di Istana Merdeka, Kamis (28/4/2016).

"KAGAMA diminta untuk membuat atau ikut memikirkan strategi nasional jangka panjang dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum. Kira-kira kalau Indonesia ini 10 tahun sampai 15 tahun lagi akan seperti apa," kata Ketua Umum KAGAMA Ganjar Pranowo kepada wartawan usai pertemuan.

Menurut Ganjar, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa harapan kepada KAGAMA antara lain ikut menggaungkan dan melaksanakan semangat reformasi secara total. Presiden menekankan karena persaingan antar negara sangat ketat, untuk itu reformasi harus total dari pusat sampai daerah.

Selain itu, juga menyinggung tentang pentingnya reformasi politik.

"Reformasi politik harus bergeser dari jargon politisi, predikat politisi, menjadi negarawan. Agar musuh kita nanti jelas bukan antar kelompok kita sendiri," ujar dia.

Dia menambahkan, bagi Jokowi, politik harus berorientasi ke rakyat, ke negara bukan kepentingan kelompok dan jangka pendek. Reformasi politik harus menyentuh reformasi dalam rekruitmen politik maupun rekruitmen kepala daerah.

Presiden juga berpesan kepada KAGAMA untuk turut serta membangun karakter bangsa, bagaimana memaksimalkan potensi daerah sehingga pada akhirnya akan berdampak pada kekuatan dan karakter ke-Indonesia-an kita.

"Presiden Jokowi minta ada focusing terhadap potensi yang ada di daerah sehingga hal ini kita harapkan nantinya menjadi sebuah arisan kekuatan diri ke-Indonesia-an kita," kata Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Jokowi meminta KAGAMA untuk mengajak ikatan alumni dari Universitas lain seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Sebelas Maret, untuk turut serta memecahkan persoalan kebangsaan.

"Presiden meminta agar KAGAMA juga mengajak ke teman-teman ikatan alumni lain," terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI