Kisah Pasukan Ungu di Jakarta, Menolong Orang-orang Pikun

Jum'at, 14 Oktober 2016 | 19:46 WIB
Kisah Pasukan Ungu di Jakarta, Menolong Orang-orang Pikun
Anggota pasukan ungu, Sulaiman (26) dan Wisnu [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Cerita duka lainnya yang dialami Sulaiman adalah ketika membawa pengamen dan gelandangan ke panti. Di tengah jalan, mereka kabur dengan cara merusak pintu mobil.

"Kabur, mas mau kita bawa. Merusak pintu pakai ban serep dibelakang. Bangku tempat duduk mobil juga dirusak - rusak," kata Sulaiman.

Rekan Sulaiman yang juga anggota pasukan ungu bernama Wisnu (19). Wisnu juga mengaku senang menjadi petugas dinas sosial.

"Ini, kan salah satu bentuk sosial juga mas. Saya prihatin, nggak mau lihat orang tidur tidur di trotoar jalan apalagi orangtua," kata Wisnu.

Wisnu mengatakan punya cara-cara khusus untuk membujuk mereka agar jangan hidup di jalanan, lalu pindah ke panti sosial.

"Saya dekati, tapi tidak langsung ajak dan bawa mas, kita tanya maunya apa kita turuti dulu, agar dia nyaman mas nggak takut," kata Wisnu.

Wisnu mengaku banyak belajar tentang kehidupan dari pekerjaan ini. Suatu hari, dia pernah bertemu orangtua pikun di trotoar yang sangat spesial.

"Ada lansia tidur di trotoar. Dia minta beliin makanan nasi, terus minta lauknya ikan, saya beliin. Udah saya beliin dia nggak mau, katanya bukan mau pakai lauk itu. Terus saya beli lagi, ternyata dia malah nggak mau lagi. Nyampai tiga kali, bolak balik beli makanan," ujar Wisnu.

Setelah itu, nenek tersebut dibawa ke panti sosial untuk didampingi.

"Ternyata dia pikun mas, dikerjain kan saya, dia mau juga dibawa. Pengalaman yang lucu deh buat saya," kata Wisnu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI