Sementara untuk kasus ini, komisioner polisi itu, Akram Zareh menyangkal tuduhan tersebut.
"Saya adalah polisi yang jujur. Usia saya saat ini 60 tahun. Dia sudah seperti anak sendiri," kata Zareh melalui telepon. "Tuduhan itu merupakan rencana untuk menyerang saya".
Sedangkan, ayah Mariam, Khairuddin, membawa Mariam ke Kabul agar kasus anaknya diperhatikan sehingga mereka dapat mendapatkan keadilan.
"Anak saya mengatakan dia akan membakar dirinya hidup-hidup, karena Mariam tak dapat ke luar rumah, dia malu bertatapan dengan orang lain," kata Khairuddin.
Khairuddin mengaku telah menemui jaksa agung yang berjanji akan menyelidiki kasus anaknya.
"Jaksa Agung meminta Mariam untuk menceritakan kasusnya ke petugas perempuan bidang antikekerasan secara tertutup," kata Baktash Azizi, kepala staf Kejaksaan Agung.
"Usai mendengar kesaksiannya, pimpinan menunjuk jaksa di Provinsi Balkh dan seorang jaksa khusus militer untuk menyelidiki kasus tersebut secepat mungkin," lanjut Azizi.
Sementara, Mariam mengatakan, dia tidak akan pulang sebelum Zareh dipecat.
"Saya akan membakar diri atau kembali ke rumah tempat dia berkuasa. Saya akan bertahan di sini sampai mendapat keadilan," katanya. (Reuters)