Elektabilitas Agus Melejit, Demokrat: Orang Tak Suka yang Bengis

Kamis, 24 November 2016 | 23:18 WIB
Elektabilitas Agus Melejit, Demokrat: Orang Tak Suka yang Bengis
Agus Harimurti Yudhoyono kampanye di RW 15 dan RW 10, Kelurahan Palmerah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (17/11/2016). [suara.com/Indriana Shinta Tamara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai strategi komunikasi politik yang dilakukan pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni berhasil untuk meningkatkan dukungan dari masyarakat.

Pernyataan Ramadhan tersebut menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut hasil survei pasangan Agus -Sylviana unggul di urutan pertama 30,4 persen. Lalu di urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebesar 26 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 24,5 persen.

"Saya kira secara komunikasi politik, orang Indonesia tidak suka dengan yang bengis dan antagonis. Langkah yang menguntungkan komunikasi politik yang santun," ujar Ramadhan di Kantor Indikator Politik Indonesia, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Ramadhan mengaku tak heran jika elektabilitas Agus meningkat di luar perkiraan. Pasalnya, munculnya Agus di dunia politik banyak mendapat kritikan.

"Ada pengamat yg mengatakan bocah kemaren sore ingusan, dan kritikan yang pada akhirnya publik jadi bersimpati karena melihat Agus Yudhoyono bersimpati memiliki kemampuan komunikasi politik yang verbal dalan non verbal,"katanya.

Oleh karena itu, Ramadhan menambahkan pasangan Agus dan Sylvi masih memiliki waktu untuk mempertahankan elektabilitas yang ada.

"Masih ada waktu 2,5 bulan lagi dan Agus-Sylvi akan mempertahankan yang ada,"ungkapnya.

Survei tersebut dilakukan usai Ahok ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penistaan agama.

Survei dilakukan secara tata muka, mulai tanggal 15 November 2016 sampai tanggal 22 November 2016, dengan melibatkan 798 orang dari 800 responden yang direncanakan (99,75 persen),

Baca Juga: Sandiaga Bicara Soal Pelajaran dari Kasus Buni Yani

Survei menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error sebesar kurang lebih 3,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI