Bupati Purwakarta ke Rumah Reot karena Kicauan, Ini yang Terjadi

Minggu, 03 Desember 2017 | 04:15 WIB
Bupati Purwakarta ke Rumah Reot karena Kicauan, Ini yang Terjadi
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (dok Pemkab Purwakata)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang guru Sekolah Dasar Negeri di Purwakarta, Jawa Barat, Nurjanah menceritakan kisah seorang muridnya yang hidup dalam keluarga tidak mampu.

Melalui cuitannya di Media Sosial, Nurjanah menceritakan kisah saat muridnya tersebut menangis ketika ditanya alasannya tidak membawa beras perelek.

Diketahui, beras perelek merupakan program imbauan dari Pemerintah Purwakarta kepada keluarga mampu untuk memberikan segelas beras setiap pekan kepada keluarga yang kurang mampu.

Nurjanah mengatakan muridnya itu tinggal di sebuah rumah yang sudah reot di Jalan Ibrahim Singadilaga Gg. Nusa Indah 4 04 RW 01 Purwakarta.

Anak yang tak disebutkan namanya itu tinggal bersama seorang bapak dan ke dua kaka laki-lakinya masing-masing kelas 6 SD dan satu lagi harus putus sekolah saat hendak melanjutkan ke SMA.

"Anak ini cukup pintar dan juara kelas, mereka tinggal di rumah yang menurut kami nggak layak. Kami pun sempat melihat isi rumahnya," kata Nurjanah lewat cuitannya

Nurjanah mengatakan setiap pulang sekolah ketiga kedua itu pergi ke pasar untuk menjadi kuli panggul membantu bapak dan kakaknya. Uang yang diperoleh digunakan untuk biaya hidup mereka sehari-hari dan biaya sekolah dua anak itu.

Cerita Nurjanah ini ternyata menyita perhatian Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dedi pun menyempatkan diri mendatangi kediaman anak itu, Sabtu (2/1/2017).

Setelah melihat langsung ke lokasi, ternyata rumah yang diketahui milik seorang bapak bernama Wawan itu sudah tidak layak. Bahkan sudah hampir rubuh. Penghasilan sebagai kuli panggul tidak cukup membiayai perbaikan rumah.

Baca Juga: Dedi Mulyadi: Jokowi Izinkan Airlangga Gantikan Setya Novanto

Melihat kondisi ketiga anak Wawan, Dedi berpesan agar sebisa mungkin anak-anak tersebut terus sekolah. Sebab itu menjadi salah satu fokus perhatian pemda yaitu pendidikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI