Istri Tulis Surat Sebelum Dimutilasi, Kholili: Dia Suka 'Ngarang'

Jum'at, 15 Desember 2017 | 18:20 WIB
Istri Tulis Surat Sebelum Dimutilasi, Kholili: Dia Suka 'Ngarang'
Muhamad Kholili (kiri) suami sekaligus pelaku mutilasi sang istri, Siti Saadah (kanan). [Facebook]

”Pengen pulang ke rumah tapi malu sama keluar. Malu juga sama tetangga. Punya suami tapi gak tinggal bareng. Pikirannya passti banyak yang negatif.”

Sementara satu kertas lainnya tertulis:

“Yah, bunda pamit aja ya… Udah capek ngadepin sifat kamu. Kamu lebih sayang mereka ketimbang aku.”

Surat yang kuat diduga ditulis tangan oleh Siti Saadah, perempuan berusia 21 tahun yang dibunuh dan dimutilasi suaminya, M Kholili, di Karawang, Jawa Barat. [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]

Mutilasi dan Dibakar

Kisah tragis itu berawal dari perseteruan mereka pada Senin (4/12) pekan lalu. Hari itu, Kholili mengakui bertengkar dengan sang istri.

Pertengkaran mulut tersebut berlanjut pada aksi kekerasan. Kholili mengklaim lehernya dicekik Siti. Ia berontak dan balas dua kali memukul leher Siti.

Akibat pukulan Kholili, Siti jatuh terkapar. Kaget, Kholili sempat memeriksa nafas dan detak jantung Siti, tapi ternyata semua sudah terhenti.

"Saya kalap pak. Saya lalu tutup mulutnya memakai lakban,” tukasnya.

Baca Juga: Jokowi Minta Pemprov Jakarta Kerja Selesaikan Masalah Banjir

Selang sehari, Selasa (5/12), Kholili memutuskan memutilasi tubuh sang istri menjadi tiga bagian: kepala, badan, dan kaki menggunakan golok.

Kholili membuang kepala dan kaki Siti ke daerah Tegalwaru. Sementara badan Siti dibuang di Desa Ciranggon.

Takut ketahuan, pada hari berikutnya, Rabu (6/12), Kholili kembali mendatangi tempat ia membuang Siti. Ia membakar seluruh bagian tubuh sang istri.

Wakapolres Karawang Komisaris M Rano Hadianto mengatakan, aparat kepolisian mulai mengungkap kasus pembunuhan sadis itu pada Kamis (7/12) pekan lalu dan pelakunya baru diketahui pada Selasa (12/12).

“Pelaku sempat datang ke RSUD dan berpura-pura mengakui kehilangan istrinya. Dari situ kami curiga,” tuturnya.

Setelah polisi meminta keterangan Kholili, Hadianto mengatakan terdapat sejumlah kejanggalan. Polisi lantas mencecar, dan akhirnya Kholili mengakui perbuatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI