Pedagang Pasar Karetan Akan Ramaikan Nomadic Market

Sabtu, 11 Agustus 2018 | 11:56 WIB
Pedagang Pasar Karetan Akan Ramaikan Nomadic Market
Nomadic Market besutan Kemenpar. (Dok: Kemenpar)

Suara.com - Nomadic Market adalah sebuah konsep baru untuk uji coba destinasi digital yang nomad. Tempatnya bisa berpindah-pindah, tetapi menggunakan brand yang sama dan tetap ditangai komunitas Genpi, Generasi Pesona Indonesia.

“Akan kita uji coba. Pasar Karetan khusus Minggu besok, 12 Agustus 2018, pindah ke Sam Po Kong di Simongan, Kota Semarang,” kata Mei Kristianti, Juragan Pasar Karetan.

Momen ini bertepatan dengan Festival Chengho, di Sam Po Kong, Semarang, Jawa Tengah.

Di Sam Po Kong, beberapa pedagang Pasar Karetan akan berjualan membuka stan di sana. Beberapa penjualnya juga akan diboyong ke sana.

Nomadic Market besutan Kemenpar. (Dok: Kemenpar)
Nomadic Market besutan Kemenpar. (Dok: Kemenpar)

“Kami akan umumkan, setiap Minggu akan berpindah-pindah, sesuai dengan program yang dibuat Genpi,” kata Mei.

Kenapa di Festival Cheng Ho di Sam Poo Kong?

Karena tradisi itu juga sudah menjadi wisata budaya yang mendunia. Banyak wisman dan didukung Wonderful Indonesia.

Ribuan orang bakal berdatangan di Sam Po Kong, karena ada panggung besar yang menampilkan performance budaya dan teatrikal.

Mengapa berpindah-pindah?

Baca Juga: Destinasi Digital Pasa Sago Siap Launching 5 Agustus 2018

Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono, menjelaskan, pasar Genpi atau destinasi digital berbasis pada customers. Pelanggannya adalah para followers dan netizen yang berinteraksi dan engage di media sosial, melalui semua platform, baik Instagram, Facebook, Twitter, Youtube, Line dan WhatsApp.

“Dalam nomadic tourism, ada 3A hal sesuai dengan pengambangan destinasi, yakni nomadic amenity, seperti glamcamp dan homepod. Lalu nomadic access, seperti heli, seaplane, dan karavan atau penginapan di mobil. Nomadic attraction, seperti show yang bisa berpindah-pindah,” jelas Don.

Nomadic Market besutan Kemenpar. (Dok: Kemenpar)
Nomadic Market besutan Kemenpar. (Dok: Kemenpar)

Destinasi digital itu bisa juga berpindah-pindah, dari satu site ke site yang lain. Audience-nya juga sangat mobile, bermukim di digital media, dan digerakkan oleh sosial media.

“Kami uji coba di Pasar Karetan yang sudah memiliki bran di wilayah Semarang, Kendal dan Jawa Tengah,” kata Don.

Konsep nomadic market ini, jika berhasil akan lebih banyak spot destinasi wisata di daerah yang bisa digaungkan melalui nomadic attraction. Hal ini bisa memperkuat promosi destinasi yang sudah lama ada.

“Sifatnya yang lincah, mobile, dan digital ini menjadi salah satu kekuatan baru destinasi digital dalam mempromosikan pariwisata di daerah masing-masing,” tambahnya.

×
Zoomed

REKOMENDASI

TERKINI