Suara.com - DPD Partai Demokrat Jawa Barat mengaku tidak menyiapkan langkah dan strategi khusus jika memang nantinya mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar benar-benar membelot ke kubu Jokowi - Maruf Amin.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Irfan Suryanagara mengatakan, sosok Deddy Mizwar yang dinilainya punya basis massa di Jawa Barat pasti diinginkan oleh kubu Jokowi - Maruf Amin untuk bertarung di Pilpres 2019 mendatang.
"Kita tidak mau bermimpi, apalagi mimpi buruk. Kita punya cita-cita. Tapi mau gimana pun juga takdir ditangan Tuhan, Kita tidak bisa lawan takdir," ujar Irfan saat berbincang dengan Suara.com di Kantor DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Jalan Insyinyur Sutami, Bandung, Kamis (30/8/2018)
Menurut Irfan, bajak membajak tokoh-tokoh di daerah terutama untuk menggalang masa bagi kemenangan jagoan di Pilpres 2019 mendatang sebagai dinamika politik.
"Itu pilihan politik, kita kan sekarang tidak bisa berseudzon," katanya.
Akan tetapi, Irfan memastikan, meski saat ini Deddy Mizwar tetap berada di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, namun jika di kemudian hari harus membelot ke kubu Jokowi - Maruf Amin, aktor senior itu harus menerima konsekuensi sesuai dengan aturan partai.
"Bagi yang tidak sepaham itu ada macam-macam (konsekuensinya), ada yang dikasih peringatan, tergantung besar kecilnya kesalahan, ada peringatan pertama, kedua terus skorsing sampai pemberhentian," tutur Irfan.
Irfan mengakui jika Deddy Mizwar adalah salah satu tokoh yang berpengaruh untuk menggalang massa di Pilpres 2019.
"Harus diakui Pak Deddy (Mizwar) punya basis suara di Jawa Barat, harus diakui juga Partai Demokrat punya basis suara di Jawa Barat, tentu wajar lah terjadi seperti itu," ujar Irfan.
Baca Juga: Deddy Mizwar Dipastikan Tidak Gabung Kubu Jokowi - Ma'ruf Amin
Irfan juga mengakui, seorang Deddy Mizwar bukan tipikal seseorang bagai kacang lupa kulitnya. Sehingga, Deddy Mizwar dipastikan tetap akan berada di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.