Tragedi Lion Air JT610 dan Mimpi-mimpi Tak Sampai

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 04 November 2018 | 16:00 WIB
Tragedi Lion Air JT610 dan Mimpi-mimpi Tak Sampai
Kumpulan foto keluarga dan korban Lion Air JT 610. [Suara.com]

Suara.com - Burung besi milik Lion Air terjatuh  ke perairan Karawang, Jawa Barat, Senin awal pekan ini. Baru 7 awak pesawat yang berhasil teridentifikasi. Sisanya, masih dinyatakan hilang, bersama sejumlah mimpi yang tak kesampaian.

Seperti Hizkia Joory Saroinsong, korban Lion Air JT 610 yang berhasil teridentifikasi. Ia meninggal dunia tampa sempat berhasil meraih gelar sarjana.

Paul Ferdinand Ayorbaba jatuh bersama pesawat Lion Air, tanpa pernah bisa merayakan hari ulang tahun ke-15 pernikahannya.

Ada pula Luthfi, yang hingga  akhir hanyatnya tak bisa melihat bagaimana rupa putra ataupun putrinya.

Deryl Fida  Febrianto, justru harus pergi untuk selama-lamanya setelah baru 2 pekan merasakan nikmatnya berumah tangga. Ia meninggal, saat kali pertama mendapat pekerjaan.

Sementara Shella, yang menaiki Lion Air JT 610 untuk mengabarkan rencana pernikahannya kepada sanak famili, tak pernah sampai ke pelaminan.

Tanpa tahu, mereka berlepasan dengan keluarga, berlepasan dengan cinta, berlepasan dengan cita-cita.

Muhammad Luthfi Nurramdhani, korban Lion Air JT 610. [Facebook]
Muhammad Luthfi Nurramdhani, korban Lion Air JT 610. [Facebook]

Ayah Pergi Sebelum Aku Lahir

Muhammad Luthfi Nurramdhani ingin cepat-cepat sampai ke Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, pada Senin awal pekan ini.

Dulu, yang disebut "rumah" bagi Lutfhi adalah kediaman orang tuanya di Jalan Kusuma Timur Raya C1, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur.

Tapi sejak lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran dan bekerja sebagai pegawai PT Pos Indonesia, Pangkal Pinang adalah rumahnya.

Apalagi, di kota itulah itu benar-benar melabuhkan hatinya kepada seorang gadis bernama Karlina, yang setahun lalu ia persunting sebagai istri.

"Dia pekan lalu ke Jakarta untuk hendak ikut tes masuk BI (Bank Indonesia)," kata Sasa, kakak ipar Lutfhi.

Sama seperti kalau Luthfi melakoni perjalanan dinas, Lion Air adalah maskapai pilihannya. Senin pagi itu, Luthfi juga memakai jasa Lion Air untuk sampai ke Pangkal Pinang.

Luthfi pergi ke Bandara Soekarno - Hatta diantar ibunya. Namun, Luthfi yang ingin cepat-cepat pulang ternyata tak pernah sampai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI