Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan perbincangannya dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat bertemu di Arab Saudi. Cerita itu disampaikan Fahri saat berpidato di acara Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019) malam.
Fahri mengatakan Habib Rizieq sebenarnya tidak memiliki masalah dengan pemerintahan Arab Saudi saat ditangkap kepolisian Arab pada 5 November 2018 lalu. Namun ada tangan-tangan yang menjebak Rizieq.
"Saya agak lama berbincang dengan Rizieq Shihab di Mekah. Ketika beliau ditangkap, kami berdua berada di rumah beliau, kala itu malam," kata Fahri di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019) malam.
"Saya bertanya yang sebenarnya kepada beliau, apa yang sebenarnya terjadi Bib? Sebenarnya di Saudi Arabia ini tidak ada masalah. Tapi ada tangan-tangan yang mengacaukan itu. Yang membuat umat ini menggeliat karena ada kemunafikan," jelasnya.
Seperti diketahui, penangkapan Rizieq oleh kepolisian Mekkah dan Mabahis Ammah (intelijen umum, General Investigation Directorate/GID) terjadi pada 5 November 2018 23.30 (waktu setempat) karena ada pemasangan bendera hitam pada dinding bagian belakang rumah Rizieq yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstremis.
Kemudian pada 6 November 2018, pukul 20.00 waktu setempat, Rizieq dikeluarkan dari tahanan kepolisian Mekkah dengan jaminan, didampingi oleh staf KJRI di Jeddah