"Kita tahu SDA dan peralatan yang mereka miliki masih sangat kurang, namun kami dari kepolisian siap mendukung dan mensuport," katanya.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menimbulkan kegaduhan serta jangan menjadikan buaya sebagai komunitas politik sehingga ini betul-betul dilakukan untuk mengeliminir ancaman nyata yang sedang dihadapi masyarakat.
Menanggapi peringatan dari BKSDA tersebut, Susi Wu menyatakan dirinya akan menghentikan sayembara penangkapan buaya yang dibuatnya.
"Pencabutan sayembara ini dikarenakan yang berhak untuk menangkap buaya-buaya yang sudah meresahkan masyarakat Singkawang adalah merupakan tugasnya BKSDA," kata Susi Wu.
Baginya, siapapun yang menangkap tidak ada masalah. Bahkan sayembara yang dibuatnya tidak melebihi batas asalkan buaya bisa ditangkap dalam keadaan hidup dan tidak terluka.
"Saya maunya buaya-buaya tersebut tidak berada di sungai karena sudah mengganggu dan meresahkan masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar sungai," ujarnya.
Terlebih, beberapa bulan kedepan akan memasuki musim penghujan. Jangan sampai Singkawang terjadi banjir, sehingga buaya-buaya yang ada di sungai keluar dan berenang ke jalan bahkan masuk rumah warga.
"Dari itulah, dirinya berupaya ikut membantu Pemkot Singkawang dengan caranya sendiri untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi warga," ungkapnya.
Meskipun sayembara itu tidak dilanjutkan, Susi Wu menekankan kepada BKSDA Singkawang agar buaya-buaya yang ada di Sungai Singkawang bisa di evakuasi secepatnya sebelum terjadi banjir.
"Kendalanya apa sehingga membuat buaya bertahun-tahun tidak di tangkap, tapi setelah saya membuat gerakan, baru dia (BKSDA) menyatakan mau menangkap," katanya. (Antara)
Baca Juga: Buaya Sepanjang 4,2 Meter Terjaring Nelayan Cilacap dalam Kondisi Membusuk