Dia juga patut berbangga lantaran semua hasil karya mulai dari perakitan, assembling, desain, sampai tenaga kerja merupakan asli ketrampilan putra-putri bangsa.
Dimana sebelum memulai proses produksi sudah ada transfer ilmu dan teknologi dari perusahan asal Cina yang menjalin kerjasama. Semua karyawan dia bawa ke Cina untuk belajar menerapkan teknologi bus listrik.
"Dan jangan salah, saya mengirimkan tim dari MAB ke Cina kurang lebih 21 kali, tim saya kirim ke sana untuk untuk belajar untuk TOT (Transfer Of Technology). Dan tim dari Cina juga ke sini mengajari kita kurang lebih 16 kali. Alhamdulilah mereka terbuka memeberikan dalam transfer teknologi dan knowledge, sehingga kemandirian sudah diberikan pada anak-anak," kata Moeldoko.
Kontributor : Adam Iyasa