"Dalam proses pemeriksaan, Ghifar mendapat intimidasi. Kalau minta minum ditampar, kencing ditendang.”
Hal tersebut diakui kebenarannya oleh Ghifari. Hanya, Ghifari menyebut perlakuan yang lebih kasar ia terima saat digelandang menuju Polda Metro Jaya.
"Iya betul (pernyataan tersebut), tapi itu menurut saya tidak terlalu parah. Lebih parah saat saya ditangkap," katanya.
HP dan Motor Belum Dikembalikan
Selasa (1/10/2019), Ghifari dijemput oleh orang tuanya. Tapi, sepeda motor Honda Vario bernomor polisi F 4270 FEE dan satu unit ponsel genggam miliknya belum dikembalikan.
"Yang saya mau dari pihak kepolisian mengembalikan ponsel dan motor. Kemudian, bertanggung jawab atas luka-luka saya," kata Ghifari.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono meminta mahasiswa Unindra bernama Ahmad Ghifari yang diduga menjadi korban kekerasan aparat, membuat laporan pengaduan.
Video yang memperlihatkan kekerasan terhadap Ghifari ketika ikut aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Senin (30/9) lalu, beredar di media sosial Twitter dan Instagram.
"Jika mahasiswa itu merasa dirugikan, silakan buat laporan," kata Argo.
Baca Juga: Viral Wanita Tahan Tangis, Dukung Aksi Mahasiswa saat Melintas di Jalan Tol