Abu Rara Tusuk Wiranto karena Sakit Hati Digusur? Istana Tak Terima

Selasa, 15 Oktober 2019 | 11:18 WIB
Abu Rara Tusuk Wiranto karena Sakit Hati Digusur? Istana Tak Terima
Sejumlah petugas Kepolisian, TNI dan pemerintah setempat melakukan pemeriksaan terhadap keluarga pelaku Syahril Alamsyah yang beralamat di Jalan Alfakah V, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Medan, Kamis. [Antara/Nur Aprilliana Br Sitorus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Atas dugaan itu, melalu video unggahannya, Musni mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

"Mari kita mengembangkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Mari kita berjuang bersama untuk menegakkan keadilan. Mesti kita lawan ketidakadilan di masyarakat. Dalam melawan janganlah menggunakan kekerasan. Itu saja, respons saya sebagai sosiolog," ungkap Musni Umar.

Sebelumnya diberitakan, Menkopolhukam Wiranto ditusuk pukul 11.55 Wib di Pintu Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.

Pelaku penusukan itu bernama Fitri Andriana. Dia lahir di Brebes 5 Mei 1998. Di KTP, Fitri beralamat di Desa Sitanggai, Brebes. Di Pandeglang dia tinggal di Kampung Sawah.

Sementara eksekutor penusuk Wiranto bernama Syahril Amansyah alias Abu Rara. Dia lahir di Medan 24 Agustus 1988. Dia tinggal di Jalan Syahrial VI No 104 LK, Ds, Tanjung Mulia Hilir, Kec. Medan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara. Kedua pelaku sudah ditangkap.

Segera setelah terjadi penyerangan tesebut, Wiranto dievakuasi dengan menggunakan helikopter ke RSPAD Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI