Soal Peluru Nyasar, Keluarga Tapol Papua Kecam Pernyataan Mabes Polri

Jum'at, 22 November 2019 | 19:20 WIB
Soal Peluru Nyasar, Keluarga Tapol Papua Kecam Pernyataan Mabes Polri
Foto dari polisi soal kondisi Surya Anta Ginting di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. (dok. polisi)

Suara.com - Pendeta Suarbudaya rahardian, juru bicara keluarga 6 tahanan politik Papua, mengaku kecewa berat terhadap pernyataan Mabes Polri soal dugaan peluru nyasar saat mereka menjenguk ke sel Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Pendeta Suarbudaya mengatakan, pernyataan Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono terlalu menganggap enteng kasus yang mereka alami.

"Argo sebagai seorang perwira tinggi polisi alih-alih merespons simpatik atau mawas diri kenapa bisa latihan tembak di Mako Brimob dan mengancam keselamatan orang," kata Pendeta Suarbudaya kepada Suara.com, Jumat (22/11/2019).

Menurutnya, Argo harus menanggapi dugaan peluru nyasar itu secara profesional, yakni melakukan investigasi.

"Semestinya polisi melakukan investigasi dan evaluasi menyeluruh perihal prosedur keamanan latihan Brimob. Bukannya malah nyinyir kepada korban salah tembak. Masak harus kena tembak dulu baru disebut korban," tegasnya.

Sebelumnya, Suarbudaya menceritakan tempat mengunjungi para tahanan di Mako Brimob itu berada di sebuah lapangan terbuka yang ditutup oleh kerangkeng besi dari atap hingga sisi kiri dan kanannya.

Saat itu, ia mengaku tengah menemui Ambrosius Simulaid dan Dano Tabuni. Ada juga Ibunda dari Surya Anta Ginting dalam ruangan tersebut.

Tak lama kemudian suara ledakan keras terdengar. Tidak disangka ada tembakan yang justru mengarah kepadanya sesaat setelah suara ledakan itu muncul.

Selongsong yang jatuh di dalam ruangan tersebut mengeluarkan cukup banyak asap, sehingga membuat orang-orang di dalamnya berteriak meminta untuk keluar.

Baca Juga: Keluarga Tapol Papua Kena Peluru Nyasar, Mabes Polri: Sakit Gak?

Bukannya dievakuasi, penjaga berpangkat provost malah mengeluarkan senapan laras panjang dan meminta Ambrosius dan Dano yang berteriak-teriak untuk segera diam.

Kejadian itu bukan hanya satu hari dialami. Keesokan harinya,selongsong peluru kembali masuk di dekat ruangan sel. Suarbudaya tidak menutupi kalau asapnya malah memenuhi sel keenam tahanan.

Ternyata, selongsong peluru itu berasal dari para anggota polisi yang tengah berlatih untuk pengamanan pelantikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di DPR RI, beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal itu Argo Yuwono justru mempertanyakan kebenaran dari keluhan tersebut.

"Peluru nyasar? sakit gak dia? kan gak sakit tho? dia sehat tho?" kata Argo saat ditemui di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019).

Menurut Argo, kebenaran itu bisa dibuktikan Tim Advokasi Papua dalam proses persidangan dengan mempersiapkan bukti-bukti yang valid.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI