Mereka tak diperkenankan pihak otoritas untuk keluar kecuali untuk hal-hal tertentu seperti membeli kebutuhan logisik.
"Kami tak diperkenankan keluar rumah apabila bukan untuk hal-hal yang penting seperti itu. Jadi harus ada di kamar terus," kata dia.
Hampir setiap saat, kata Pramesti, terdapat inspeksi pihak otoritas ke kamar-kamar maupun rumah warga.
“Untuk memastikan logistik, pihak otoritatif juga beberapa hari sekali mengetuk untuk mempertanyakan hal itu,” kata dia.
Pramesti sendiri mengakui, sudah menimbun makanan untuk tiga sampai empat hari ke depan.
“Ada beras, mi instan, wortel, kentang. Alhamdulillah kondisi saya sama teman-teman di sini baik," ucapnya.
Setiap kamar para mahasiswa diberi termometer untuk mengatur suhu badan. Setiap hari, mereka diharuskan melaporkan suhu badan masing-masing.
"Dari pihak kampus juga memberikan masker dan sabun cair untuk terus menjaga kami supaya baik-baik saja.”
Pramesti beserta kawan-kawannya tengah mengikuti program pertukaran pelajar dengan Central China Normal University .
Baca Juga: Eks Intel Israel: Virus Corona Senjata Biologi yang Bocor dari Lab Wuhan
Program itu sebenarnya sudah terselesaikan. Pramesti Cs dijadwalkan pulang ke Tanah Air tanggal 2 Februari 2020, sebelum akses ke maupun dari Wuhan ditutup sementara.