Belakangan, Ruille dan Ulfa kabarnya melanjutkan perjalanan ke Filipina untuk menjalankan perintah ISIS.
Menurut penjelasan BBC, keduanya berada di sebuah pulau kecil bernama Sulu di Mindanao. Wilayah itu dikenal dengan Region Otonomi Muslim Mindanao yang berbatasan dengan Kalimantan.
"Kesulitan yang mereka hadapi saat berada di Turki semakin memperkuat komitmen kepada ISIS," kata Quentin.
"Hutan-hutan lebat yang tidak terawasi di Mindanao, di selatan Filipina adalah tujuan Ruille dan Ulfa selanjutnya. Di sinilah mereka menjadi martir dan pembunuh massal," imbuhnya.