Usai Ikut Deradikalisasi, Pasutri WNI Malah Jadi Bomber ISIS di Filipina

Sabtu, 08 Februari 2020 | 17:46 WIB
Usai Ikut Deradikalisasi, Pasutri WNI Malah Jadi Bomber ISIS di Filipina
Ruille Zeke dan Ulfa, suami istri WNI kombatan ISIS siap jadi pengantin setelah ikut deradikalisasi (Screenshot Youtube BBC News Indonesia)

Sofyan menolak wacana membawa pulang kembali warga negara Indonesia (WNI ) pendukung ISIS ke tanah air.

"Menurut saya, itu berisiko dan harus dipikir ulang dan saya termasuk yang tidak setuju kalau mereka masuk ke Indonesia," kata Sofyan.

Menurut Sofyan, membawa kembali pendukung ISIS ke Indonesia akan menjadi masalah sebab mereka termasuk orang-orang yang tidak bisa dipercaya.

Sofyan menuturkan, terdapat beberapa tempat favorit bagi kalangan jihadis setelah kematian pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi.

"Pertama adalah memang Filipina untuk kawasan Asia Tenggara, yang kedua mereka juga mulai membuka front dan jalur untuk ke Afghanistan atau disebut dengan Khorasan dan itu seperti ada pembiaran," ungkapnya.

Belakangan, Ruille dan Ulfa kabarnya melanjutkan perjalanan ke Filipina untuk menjalankan perintah ISIS.

Menurut penjelasan BBC, keduanya berada di sebuah pulau kecil bernama Sulu di Mindanao. Wilayah itu dikenal dengan Region Otonomi Muslim Mindanao yang berbatasan dengan Kalimantan.

"Kesulitan yang mereka hadapi saat berada di Turki semakin memperkuat komitmen kepada ISIS," kata Quentin.

"Hutan-hutan lebat yang tidak terawasi di Mindanao, di selatan Filipina adalah tujuan Ruille dan Ulfa selanjutnya. Di sinilah mereka menjadi martir dan pembunuh massal," imbuhnya.

Baca Juga: Pemobil yang Cekik Polisi di Tol Angke Bawa Pisau dan Setrum

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI