Infografis
Suara.com - Dinyatakan sebagai pandemi, virus corona nyatanya tak pandang bulu dalam menginfeksi manusia. Beberapa tokoh dunia bahkan dinyatakan positif terkena covid-19.
Suara.com menghimpun beberapa tokoh tersebut, antara lain:
1. Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtaker
Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtaker dinyatakan positif corona pada Kamis (27/2/2020).
Dilansir dari Independent, ia adalah satu di antara 254 orang yang terinfeksi virus di negara Timur Tengah itu, di mana telah menewaskan 26 orang per Jumat (28/2/2020).
2. Wamenkes Iran, Iraj Harirchi
Wamenkes Iran, Iraj Harirchi dinyatakan positif corona beberapa hari sebelum Wapres. Sebelum dinyatakan positif, ia bahkan sempat mendataangi jumpa pers yang terkait covid-19 itu.
Ternyata tak hanya dua pejabat tinggi Iran itu yang terjangkit virus corona. Kantor berita Anadolu melaporkan, Mojtaba Zonnour, yang juga ketua komisi keamanan dan hubungan luar negeri parlemen Iran, pada Kamis (27/2) mengatakan, ia telah dinyatakan positif terkena virus corona.
3. Bek Juventus, Daniele Rugani
Baca Juga: Kerap Diejek sebagai Benalu, Mertua Cekik Mati Menantu yang Sedang Tidur
Klub Juventus telah mengonfirmasi salah satu pemeain mereka, Daniele Rugani telah dinyatakan positif terkena virus corona. Pernyataan itu dirili Rabu (11/3/2020) yang menyatakan meski postif corona, Rugani belum memperlihatkan gejala serius.
Atas dasar itu, klub Juventus mulai melakukan berbagai prosedur isolasi seperti yang disarankan oleh pemerintah.
"Klub sepak bola Juventus saat ini mengaktifkan semua prosedur isolasi yang diharuskan oleh hukum, termasuk mereka yang telah melakukan kontak dengannya."
4. Menkes Inggris, Nadine Dorries
Menteri Kesehatan Inggris, Nadine Dorries dinyatakan positif corona setelah mendatangi resepsi di kediaman Perdana Menteri Boris Johnson.
Dikutip dari New York Times, kementerian Kesehatan Inggris bekerja cepat untuk melacak siapa saja yang berkontak dengan Dorries, termasuk konstituen dan anggota parlemen, serta rekan kerja di Departemen Kesehatan dan Sosial Inggris.
