Selama karantina berlangsung, Pemerintah Provinsi Sulsel bersama elemen terkait akan melakukan edukasi kepada awak dan mitra KM Lambelu untuk mengetahui keadaan mereka secara berkala.
"Kapal akan sandar dan mendekat jika butuh air, konsumsi dan bahan bakar," katanya.
"Konsumsi awak kapal akan disediakan dari darat dan tidak ada proses masak di kapal. Karena berdasarkan protokol kesehatan, tidak boleh berganti tempat makan," sambung Ichsan.
KM Lambelu merupakan salah satu kapal Pelni dengan tipe 2000 dan memiliki rute Makassar - ParePare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Pantoloan - Balikpapan - ParePare - Makassar - Bau-bau - Maumere - Bau-bau - Makassar - ParePare - Balikpapan - Pantoloan - Tarakan - Nunukan - Balikpapan - ParePare - Makassar.
Ditolak Bersandar, Penumpang Terjun ke Laut

Sebelumnya pada Senin (6/4/2020) malam, kapal dengan jumlah penumpang 238 orang ini sempat ditolak untuk bersandar di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, NTT, karena ada kru kapal diduga terinfeksi Covid-19.
Akibat penolakan itu, enam orang penumpang KM Lambelu nekat terjun ke laut di perairan Maumere setelah kapal penumpang milik PT Pelni ini dilarang bersandar di pelabuhan oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.
Larangan bersandar dilakukan setelah tim medis RSUD TC Hillers Maumere, melakukan pemeriksaan terhadap seluruh penumpang.
Hasilnya, tiga orang dalam kapal itu dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Bisnis Kapal Pesiar Lesu Terimbas Corona, Hampir 6 Ribu WNI ABK Dipulangkan
Bupati meminta agar seluruh penumpang dan kru kapal dikarantina sementara di atas kapal. Para penumpang yang kesal, memprotes keputusan bupati dengan cara nekat terjun ke laut.