Pandemi virus corona juga membawa imbas dari sisi kasus kekerasan berbasis gender. Disebutkan, karantina wilayah hingga pembatasan jam malam di Kenya membuat angka kasus kekerasan mengalami lonjakan selama wabah Covid-19.
Direktur Eksekutif di Pusat Pemulihan Kekerasan Gender (GVRC) Alberta Wambua, mengatakan ada 363 kasus kekersasan berbasis gender baru yang terjadi di Maret. Angka ini mengalami kenaikan daeri 290 kasus di bulan Januari.
"Kami ragu bahwa para korban telah dapat mengakses perawatan medis," kata Wambua.
Beberapa kekerasan. sambung Wambua, terjadi akibat adanya permasalahan yang berakar pada tekanan ekonomi, seperti kehilangan pekerjaan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari karena adanya wabah pandemi ini.
Hingga Sabtu (26/4), menurut perhitungan Universitas Johs Hopkins, Kenya memiliki 336 kasus virus corona, dengan 14 kasus kematian dan 94 pemulihan.
Untuk menekan sebaran wabah pandemi virus corona, pemerintah Kenya telah menerapkan kebijakan seperti menutup akses keluar masuk negara, melarang perkumpulan, dan memberlakukan jam malam seacar nasional mulai dari pukul 7 malam hingga 5 pagi.