Ribuan kilometer jauhnya, juga tanggal 12 April, di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, Phillip Tsai-Brooks dan suaminya Anthony berada di rumah sakit karena Covid-19.
Kisah mereka adalah cinta pada pandangan pertama karena mereka diperkenalkan oleh teman bersama.
Mereka menikah tahun 2014 di kapal pesiar di Teluk San Francisco. Mereka mengajak ibu Phillip untuk ikut serta dalam perjalanan bulan madu ke Puerto Rico – sebagaimana yang sering mereka lakukan dalam perjalanan internasional mereka.
Phillip, anak dari lima bersaudara, selalu bermimpi jadi penata rambut dan suatu hari membuka salonnya sendiri. Ambisinya terwujud ketika ia membuka studio rambut bernama Extreme Opulence. Belakangan, ia mengajar penataan rambut.
Anthony, yang sering dipanggil Tony, anak tunggal dan menghabiskan hidup di Angakatan Udara AS sebelum bekerja di bidang anggaran di pemerintah kota Live Oak.
Veteran yang kharismatik ini sering membawa permen ke kantor, dan meletakannya di dalam toples di meja untuk diambil siapa saja.
Keluarga dan teman-temannya menggambarkan Phillip dan Tony sebagai pasangan sempurna. Mereka bermimpi suatu saat mengadopsi anak.
Namun hidup dan impian mereka secara tragis terenggut oleh pandemi.
Dalam unggahan di Facebook akhir Maret, Phillip 42 tahun, bilang bahwa ia merasa tidak sehat dan diperintahkan untuk mengkarantina diri untuk jaga-jaga.
Baca Juga: China Ejek Penanganan Covid-19 Amerika Serikat Lewat Animasi di Youtube
Enam hari kemudian, ia dirumahsakitkan, positif virus corona.
Tony, 52 tahun, dibawa ke rumah sakit berbeda untuk gejala yang sama.
Digambarkan oleh seorang kakak Phillip, pasangan ini memasuki babak terakhir kisah cinta mereka.
Tony dipindahkan ke rumah sakit yang sama dengan Phillip. Kondisi mereka berdua memburuk, dan terbaring di kamar yang bersebelahan.
Phillip meninggal 12 April akibat serangan jantung dari kompikasi akibat Covid-19. Dua hari kemudian, Tony meninggal.
“Kehilangan yang meyedihkan. Namun cinta mereka akan terus abadi,” kata kakak Phillip.