Dengan mengedepankan pola hidup steril, Kenyo beranikan diri untuk menangani sang adik.
Hasilnya, Anoy bisa pulih seperti sedia kala dan masih bisa memangkas rambut serta pijat refleksi hingga hari ini.
"Kedua, adek gue sempet mengeluh panas, badannya panas, muntah-muntah gak jelas. Udah engap-engapan. Kakinya bengkak. Sekujur tubunya gua terapi pakai metode bakar. Sebenarnya gue takut, apa ini gejala corona? Cuma dari literatur yang gua baca-baca, intinya semua tuh yang penting steril. Gua berani saja," ungkap Kenyo.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat semua jalan hingga gang ditutup portal menjelang malam. Hal tersebut juga berlaku di tempat Kenyo.
Dia sempat mengeluh kepada Ketua RW ihwal penutupan jalan menggunakan portal. Sebab, hal itu menyulitkan pelanggan Kenyo yang hendak datang maupun pulang.
Kenyo mengaku, dia dan adiknya bisa melayani pelanggan hingga dini hari. Sebab, kebanyakan pelanggannya datang di malam hari seusai pulang kerja.
"Kemarin sempet marah juga sama pak RW, nutup portal itu kan susah juga di sini, kan lu tau gue usaha apa, gak mungkin lu tutup semua satu RW, musti ada salah satu keluar, sempet ribut juga, malah ramenya malem, ini sekarang jam 11 malam tutup, kan gue bingung, pada baliknya susah, biasanya datengnya malem abis pulang kerja," beber Kenyo.