George Floyd dan Kematian Lain di AS yang Memicu Gelombang Protes

Risna Halidi Suara.Com
Sabtu, 30 Mei 2020 | 09:59 WIB
George Floyd dan Kematian Lain di AS yang Memicu Gelombang Protes
Kematian George Floyd di tangan aparat memicu protes besar-besaran di Amerika Serikat. Dan George Floyd bukan korban pertama.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Botham Jean, 6 September 2018

Jean, 26 tahun, dibunuh di apartemennya oleh seorang polisi perempuan yang sedang tidak bertugas bernama Amber Guyger.

Petugas mengatakan ia secara keliru memasuki apartemen Jean yang bekerja sebagai akuntan.

Ia berpikir bahwa ia masuk ke apartemennya sendiri dan melihat Jean yang disangkanya pencuri, lalu menembaknya sampai mati.

Setahun kemudian, Guyger dihukum 10 tahun penjara.

Atatiana Jefferson, 13 Oktober 2019

Mahasiswa kedokteran berusia 28 tahun ini ditembak mati di kamar tidurnya di Forth Worth, Dallas oleh petugas polisi Aaron Dean.

Dean dikirim ke alamat Atatiana sesudah seorang tetangga memanggil polisi karena pintu depan apartemen Atatiana terbuka.

Si polisi menembak Atatiana lewat jendela kamar.

Ia dituduh dengan pembunuhan, tetapi belum menjalani persidangan.

Breonna Taylor, 13 Maret 2020

Breonna Taylor, 26 tahun, adalah seorang petugas medis darurat. Ia ditembak enam kali ketika petugas memasuki apartemennya di Louisville, Kentucky, tanggal 13 Maret.

Baca Juga: Update Corona Covid-19: India Masif Lakukan Tes, China Tinggal 70 Kasus

Petugas menjalankan surat penggeledahan untuk penyelidikan narkotika, tapi tak ada yang berhasil ditemukan di apartemennya.

Keluarga Taylor yakin petugas sesungguhnya tidak mencari Breonna dan pacarnya yang tinggal di situ, melainkan tersangka lain yang tak berhubungan sama sekali, yang sudah ditahan dan tidak tinggal di kompleks apartemen tersebut.

Kepolisian Louisville mengatakan mereka membalas menembak sesudah ada tembakan ke arah mereka yang melukai seorang polisi dalam kejadian itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI