
Masalah kebijakan new normal di Indonesia yang ketiga, tingkat pengujian tes Covid-19 di Indonesia tidak proporsional.
Fadli mengungkapkan kekinian untuk urusan perbandingan tes corona, Indonesia masih berada di urutan 96 dari 100 negara dengan kasus terbanyak. Indonesia berada di atas Afghanistan, Sudan, Pantai Gading, dan Nigeria.
WHO menganjurkan syarat minimal pemeriksaan Covid-19 adalah 1 orang per 1.000 penduduk per minggu. Artinya, dengan penduduk Indonesia 273 juta, seharusnya ada tes bagi 273 ribu penduduk per pekan.
BACA JUGA: Cara Isi BBM di SPBU Pertamina Pada Masa New Normal
"Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga 2 Juni kemarin baru 237.947 orang yang telah menjalani pemeriksaan Covid-19 pada laboratorium yg aktif di seluruh Indonesia. Jumlah yg sangat kecil dan tidak proporsional," jelas Fadli Zon.
Ia menambahkan, "Jadi, dengan jumlah tes nasional yang sangat tidak proporsional tersebut, menggaungkan wacana New Normal menurut saya sebuah langkah spekulatif membahayakan."
Selain itu, Fadli juga merasa pemerintah tidak melibatkan kalangan profesi kesehatan dalam pengambilan keputusan kebijakan new normal. Wacana tersebut lebih banyak didikte kalangan pengusaha, katanya.
Ia pun memperingatkan, "Jangan sampai kebijakan ini hanya uji coba 'trial and error' yg menjadikan rakyat sebagai kelinci percobaan."
Baca Juga: Dibuka, Pemprov DKI Siapkan Panduan New Normal di Diskotek dan Panti Pijat