Mahmudi mengatakan jika sebelum bekerja, dia dan ABK lainnya dijanjikan mendapat upah sebesar 300 USD setiap bulannya. Nyatanya, hingga kekinian mereka masih terombang-ambing di perairan China tanpa uang dan kejelasan yang pasti.
"Dari segi gaji kami beda-beda. Ada yang 300 sampai 350. Untuk gaji, ada sebagian dari kami ambil di kantor, sebagian di transfer," ungkap dia.
Kekinian, Mahmudi Cs berharap gaji mereka selama bekerja bisa turun secepatnya. Dia juga meminta agar agen dari Indonesia dan China segera dipulangkan ke Tanah Air.
"Kenapa dari pihak agency dari Indonesia tidak menarik kami untuk pulang. Malah kami kerja terus sampai kontrak finish," tutupnya.