Agar Tak Muncul Isu Liar, Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber Harus Dituntaskan

Senin, 14 September 2020 | 15:33 WIB
Agar Tak Muncul Isu Liar, Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber Harus Dituntaskan
Syekh Ali Jaber (Antara)

Suara.com - Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad meminta semua pihak mengambil pelajaran dari kasus penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber ketika tengah mengisi ceramah.

Pelajaran yang dimaksudkan Sufmi ialah soal keamanan para tokoh agama atau ulama. Panitia penyelenggara acara, diminta selalu berkoordinasi dan menggandeng aparat keamanan dalam melaksanakan kegiatan mereka.

"Terlebih lagi ini pelajaran bagi kita terhadap penyelenggara kegiatan-kegiatan untuk selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan supaya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/9/2020).

Lebih dari itu, ia menyampaikan prihatin dan doanya kepada Ali Jaber ahar segara mendapat kesembuhan.

Sementara untuk aparat penegak hukum, Dasco meminta kasus penusukan terhadap ulama dapat diusut secara tuntas.

"Dan kami minta supaya tidak terjadi atau spekulasi yang macam-macam dan kami minta supaya aparat penegak hukum mengusut tuntas," ujar Dasco.

Ditikam saat Ceramah

Syekh Ali Jaber sebelumnya ditusuk oleh orang tidak dikenal saat tengah berdakwah di Masjid Falahuddin, Kelurahan Sukajawa Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB), Kota Bandarlampung, Minggu (13/9) kemarin.

Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 17.15 WIB saat Syekh Ali Jaber tengah berdialog dengan jamaah. Tiba-tiba, seorang pria tidak dikenal menghampiri Syekh Ali Jaber dan menusukkan pisau hingga mengenai lengan bahu kanannya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber : Tetap Berbaik Sangka, Umat Islam Jangan Terprovokasi

Akibat penyerangan tersebut, Syekh Ali Jaber mengalami luka sobek hingga dijahit sebanyak 10 jahitan.

Polisi telah meringkus Alpin Adrian (24), pemuda yang menjadi pelaku kasus penusukan terhadap pendakwah Syekh Ali Jaber.

Dari hasil pemeriksaan sementara, motif Alpin menikam ulama itu saat berceramah karena kerap terbayang wajah korban. Dalih itu karena pelaku mengaku kerap melihat Syekh Ali Jaber di televisi.

"Pemeriksaan dari tersangka tadi malam dalam pengakuannya dia itu rasanya merasa sering melihat di televisi itu aja. Sehingga dia merasa terbayang-bayangi wujud atau fisik Syekh Ali Jaber, sehingga dia melakukan tindakan tersebut. Itu yang ada di alam pikiran dia," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsya saat dihubungi, Senin.

Namun demikian, polisi tak langsung percaya dengan ucapan yang dilontarkan tersangka saat menjalani pemeriksaan. Polisi masih menyelidiki motif di balik aksi penusukan tersebut.

"Makanya ini harus sesuai dong antara fakta yang terjadi maupun dari keterangan tersangka kan harus sesuai," imbuhnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI