Suara.com - Pengamat Politik Rocky Gerung punya analisis tersendiri mengapa saat terjadi keributan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jenderal Purn Gatot Nurmantyo dihadang oleh Komandan Kodim, bukan polisi.
Menurut Rocky, dilansir Suara.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat (2/9/2020), kehadiran Komandan Kodim 0505/Jakarta Selatan, Kolonel TNI Ucu Yustiana menimbulkan keheranan.
"Kenapa Kodim yang berhadapan, itu justru yang membuat kekagokan dari Komandan Kodim," kata Rocky.
Rocky berpendapat kejanggalan itu muncul karena seharusnya Gatot yang berpangkat Jenderal, sekalipun sudah menjadi mantan atasan, tetap harus mendapat penghormatan dari Komandan Kodim.
"Karena di benaknya kan selalu penghormatan terhadap mantan atasannya, dan itu melekat seumur hidup. Karena spirit korps-nya begitu," ujar Rocky.
Pasalnya, jika aksi tabur bunga yang dilakukan Gatot dan kawan-kawan tidak mengantongi izin dengan alasan situasi pandemi Covid-19, Rocky mempetanyakan mengapa bukan polisi yang menghadangnya.
"Seharusnya Polisi itu, untuk penertiban segala macam. Jadi agak aneh Komandan Kodim yang langsung turun ke situ. Maka analisis saya, dia diperintahkan langsung untuk dia yang turun,” katanya.
Kericuhan di TMP Kalibata
Acara tabur bunga yang dilakukan Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020) ternyata tidak memiliki izin. Prosesi tabur bunga itu juga justru berakhir ricuh yang disebabkan bentrok dengan massa demonstrasi.
Baca Juga: Ferdinand Kritik Telak Musni Umar: Anda Rektor Tapi Jadi Sekelas Buzzer
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan bahwa Purnawirawan PPKN sebelumnya sudah membuat surat izin untuk melaksanakan prosesi ziarah dan diberikan kepada Kementerian Sosial (Kemensos). Namun Kemensos tidak memberikan izin dengan alasan situasinya sedang pandemi Covid-19.