Pembelajaran tatap muka secara langsung di Filipina telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret lalu.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kelas akan dilanjutkan ketika vaksin Covid-19 tersedia. Sebab, ia khawatir sekolah dapat menjadi hotspot infeksi.
Pembelajaran jarak jauh dimulai ketika negara ini mencatatkan 2.291 infeksi virus coroba baru dan 64 kematian baru.
Kementerian kesehatan Filipina mengatakan total kasus yang dikonfirmasi meningkat menjadi 324.762 dengan 5.840, menjadikan negara ini memiliki jumlah infeksi tertinggi se-Asia Tenggara.