Tetapi biasanya setelah demonstrasi sukses mengubah keadaan, kata Rustam, orang-orang tua yang akan tampil ke depan, membagi-bagikan kekuasaan dan jabatan.
Sementara para pelajar diminta kembali ke sekolah, mahasiwa back to campus, dan kaum buruh dipersilakan kembali bekerja di pabrik. "Biar kami yang urus dan bereskan semuanya, kata mereka," kata Rustam.
"Anak-anak muda, pelajar, mahasiswa, buruh demolah, masa sama pandemi saja takut; kami akan selalu di belakang anda kata orang-orang tua. Mereka, orang-orang tua itu memang berada di belakang, tidak di lapangan. Kalau sukses barulah orang-orang tua tampil ke depan dan anak-anak muda diminta mundur ke belakang."
Rustam menekankan anak-anak muda sering jadi korban atau dikorbankan kemudian dipuji-puji sebagai pahlawan. Sementara orang-orang tua tampil sebagai juragan kekuasaan.