Kehadiran Yahudi dalam budaya Maroko juga merupakan suatu penghargaan dan didedikasikan kepada Sultan Sidi Mohammed Ben Abdellah, yang dikenal sebagai Mohammed III.
Penguasa dari abad ke-18 ini memilih pelabuhan Mogador dan bentengnya, yang dibangun oleh penjajah Portugis, untuk mendirikan kota pesisir Essaouira. Di bawah kepemimpinannya, kota ini menjadi pusat diplomatik dan komersial satu-satunya di dunia Islam yang memiliki populasi mayoritas Yahudi, dan pada satu titik memiliki 37 sinagog.
"Sementara ada kehadiran Yahudi di Maroko sebelum abad ke-18, satu-satunya catatan sejarah yang dapat dipercaya berasal dari masa itu," kata Chafiqi.
Guru sejarah Mohammed Hatimi mengatakan, memperkenalkan identitas Yahudi ke dalam program pendidikan Maroko akan membantu mencetak "warga negara masa depan yang sadar akan keberagaman warisan mereka". hp/as (afp)