Jumlah upaya penyelundupan migran dilaporkan meningkat tahun ini, terutama antara Sfax dan pulau Lampedusa di Italia.
"Kapal itu tenggelam sekitar enam mil (9,6 km) dari pantai Sfax," jelas juru bicara Garda Nasional Tunisia, Ali Ayari.
"Dua puluh mayat ditemukan, lima lainnya diselamatkan, dan semuanya berasal dari sub-Sahara Afrika." sambungnya.
Juru bicara kementerian pertahanan Mohamed Ben Zekri mengatakan penjaga nasional Tunisia dan nelayan adalah orang pertama yang menemukan mayat tersebut.
Kota Sfax telah menjadi titik keberangkatan utama bagi para migran yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah.
Banyak yang bersedia melakukan perjalanan berbahaya dengan harapan menemukan kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Sekitar 17.000 orang tiba di Italia dan Malta tahun ini setelah berlayar menggunakan kapal dari Libya dan Tunisia.
Lebih dari 620 orang dikhawatirkan tenggelam di Mediterania pada tahun 2020, yang telah menewaskan 20.000 orang sejak 2014.
"Meningkatnya jumlah korban jiwa di Mediterania adalah manifestasi dari ketidakmampuan negara-negara untuk mengambil tindakan tegas untuk mengerahkan kembali yang sangat dibutuhkan, kapasitas Pencarian dan Penyelamatan yang berdedikasi dalam penyeberangan laut paling mematikan di dunia." ujar Federico Soda, Kepala Organisasi untuk Migrasi pada bulan November.
Baca Juga: Melihat Prosesi Pemakaman Jenazah Covid-19 di Tunisia, Kerahkan Buldozer