
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim dalam pesan berantai tersebut keliru.
Mengutip Medcom, pihak kepolisian membantah isu penyiksaan Ustadz Maaher. Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan tidak membenarkan adanya penyiksaan yang dialami Ustadz Maaher sebelum meninggal dunia.
"Enggak benar kalau disiksa. Almarhum meninggal pukul 19.30 WIB," ujarnya.
Selain itu, mengutip detiknews, pihak keluarga Ustadz Maaher juga telah membantah isu penyiksaan almarhum sebelum meninggal dunia.
Pihak keluarga juga mengatakan bahwa informasi sebagaimana tersebar adalah kabar hoaks.
"Aman kok, almarhum nggak disiksa. Sejauh ini penyidik perlakuannya baik. Jadi minta tolong teman-teman media bantu nge-counter hoax-hoax itu lah," tegas Kakak Ipar almarhum Ustadz Maaher, Jamal.
Jamal menambahkan, Ustadz Maaher sebelumnya menderita penyakit TB usus bahkan sebelum kebencian yang membuat dia mendekam di Rutan Mabes Polri.
KESIMPULAN
Baca Juga: Dewi Tanjung: Selama Ada Novel Baswedan, KPK Takkan Bekerja Profesional
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut Ustadz Maaher disuntik paksa sebelum meninggal dunia tersebut salah.