"Saya membeli boneka-boneka itu, mendandaninya dengan pakaian bayi," tambahnya.
Menyadari dia tidak bisa merawat bayi palsu itu, Laura memberi tahu suaminya bahwa bayi mereka telah meninggal di rumah sakit karena pendarahan otak.
"Pada hari yang sama, suami saya memberi tahu kami bahwa putra kami harus dimakamkan di pemakaman keluarganya di Dagestan," katanya.
Kebohongan Laura terungkap saat hari pemakaman bayi-bayi palsu tersebut setelah kain kafan yang menutupi wajahnya harus dibuka.
Daud mengaku sedih ketika istrinya diberitahu bahwa bayinya telah meninggal, namun sesuai dengan nasihat keluarga yang meminta agar pemakaman dilakukan dengan baik sesuai dengan ajaran Islam.
"Saya membuka kain itu ketika menutupi wajah anak pertama dan kaget saat tidak ada mata. Lalu saya buka wajah anak kedua, sama. Itu boneka ... boneka," katanya.