Hari Hutan Sedunia 21 Maret, Simak Sejarah dan Makna Peringatannya

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 19 Maret 2021 | 11:50 WIB
Hari Hutan Sedunia 21 Maret, Simak Sejarah dan Makna Peringatannya
Ilustrasi Hari Hutan Sedunia. Foto menunjukkan hutan adat Desa Guguk yang dijaga dan dikelola masyarakat secara baik. FOTO ANTARA/HO/Warsi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tujuan Hari Hutan Sedunia

Peringatan Hari Hutan Sedunia diadakan dengan tujuan agar kita semakin sadar dan peduli tentang betapa pentingnya hutan bagi kehidupan setiap makhluk hidup yang tinggal di bumi kita ini.

Ada berbagai ekosistem yang tinggal di dalam hutan, jika hutan terus dihabisi maka akan banyak kerugian yang kita rasakan, pasalnya bukan hanya kita yang membutuhkan hutan tetapi juga para generasi penerus kita.

Selain itu dengan semakin banyaknya hutan yang hilang menyebabkan perubahan iklim yang akan berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari, contohnya pemanasan global

Pada tanggal 21 Maret pada setiap tahunnya negara-negara didorong untuk melakukan upaya berskala lokal, nasional maupun internasional untuk membuat acara yang masih bersinggungan dengan hutan dan pohon.

Contohnya yang terjadi di Indonesia para aktivis lingkungan merayakan Hari Hutan Sedunia dengan berbagai macam acara. Pada tahun 2020 contohnya negara kita memperingati Hari Hutan Sedunia dengan tema ‘Hutan dan Keanekaragaman Hayati’ dan acara yang berlangsung berupa kampanye penanaman pohon dan edukasi terkait hutan, pohon dan segala ekosistem di dalamnya.

Kegunaan Hutan Bagi Kehidupan

Berikut adalah alasan mengapa hutan perlu kita lestarikan:

  1. Hutan adalah penyedia oksigen terbesar di bumi ini
  2. Menyediakan segala sumber obat-obatan alami yang tidak banyak memiliki efek samping
  3. Sebagai penampung air secara alami
  4. Menahan angin
  5. Pendingin alami suhu di permukaan bumi
  6. Rumah bagi seluruh makhluk hidup di bumi
  7. Penyeimbang Iklim

Itulah ulasan lengkap soal Hari Hutan Sedunia, yuk kita jaga bumi kita dengan melestarikan paru-paru dunia ini.

Baca Juga: Surat Terakhir SP Sebelum Gantung Diri di Hutan Kota: Bapak yang Salah

Kontributor : Dhea Alif Fatikha

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI