Suara.com - Eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dinyatakan telah melakukan perbuatan menghasut masyarakat melanggar aturan kekarantinaan kesehatan dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat. Hal itu tertuang dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Jaksa membacakan dakwaan, bahwa Rizieq telah bersama-sama Ahmad Shabri Lubis, Haris Ubaidillah, Ali Alwi Alatas, Idrus, dan Maman Suryadi melakukan penghasutan.
Awalnya Rizieq disebut masih berada di Arab Saudi berencana menggelar acara pernikahan putrinya. Dalam acara tersebut Rizieq ingin diadakan pula acara maulid nabi.
Rizieq disebut melakukan komunikasi untuk melaksanakan rencananya tersebut ke ketua FPI kala itu yakni Ahmad Shabri Lubis termasuk juga Haris Ubaidillah minta dibentuk susunan panitia. Panitia kemudian membuat surat izin menggelar acara maulid di Petamburan ke Suku Dinas Perhubungan DKI Jakarta khususnya wilayah Jakarta Pusat.
Sampai akhirnya Rizieq benar-benar pulang ke Indonesia dan akan menikahkan putrinya dan menggelar acara maulid di Petamburan. Rizieq tiba di Indonesia disambut massa pendukungnya yang menyemut. Rizieq disebut tak berniat untuk langsung melakukan isolasi mandiri.
Jaksa menilai tak ada niatan Rizieq dalam kerumunan massa yang menyambut untuk mengingatkan seperti mengimbau hingga melarang datang berkerumun.
"Terdakwa bergabung di keramaian tersebut lalu secara bersamaan terdakwa dengan yang lain ke rumahnya di Petamburan," tutur jaksa bacakan dakwaan.
Lebih lanjut, sehari setelahnya Rizieq hadir dalam acara Majelis Ta'lim Al Alaf Alhabib Ali Bin Abdurrahman Assegaf, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, 13 November mengundang masyarakat yang hadir dalam acara pernikahan putrinya dan Maulid Nabi di Petamburan. Acara pernikahan sekaligus maulid itu akan digelar pada 14 November 2020.
"Pada akhir ceramahnya menghasut masyarakat untuk datang dan menghadiri peringatan Maulid Nabi dan sekaligus acara pernikahan putrinya di Petamburan, sekalipun terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa wilayah DKI Jakarta sedang dalam kondisi pandemi," tutur Jaksa.
Baca Juga: Geruduk PN Jaktim, Simpatisan Habib Rizieq Baru Bubarkan Diri saat Jumatan
"Hasutan menghadiri peringatan Maulid Nabi dan acara pernikahan putri terdakwa di Petamburan merupakan perbuatan pidana yang bertentangan dengan penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan," sambung Jaksa.