Menyusul Ketegangan di Mozambik, AS Kirim Dukungan, Portugal Kirim Tentara

Rabu, 31 Maret 2021 | 11:21 WIB
Menyusul Ketegangan di Mozambik, AS Kirim Dukungan, Portugal Kirim Tentara
DW

Sebagian korban adalah pekerja asing. Kota berpenduduk 75.000 orang di Provinsi Cabo Delgado itu semuanya dikosongkan, demikian dikatakan aktivis masyarakat sipil Adriano Nuvunga, kepada kantor berita AFP.

"Kekerasan telah berhenti, tetapi diyakini beberapa milisi telah mundur dan beberapa lainnya masih bersembunyi," tambahnya.

Para saksi mata mengatakan sejumlah milisi telah menyelinap ke kota itu menjelang serangan terjadi.

"Para penyerang tiba beberapa hari sebelumnya dan bersembunyi di rumah penduduk setempat yang mereka bayar," kata seorang warga Palma, yang berbicara dari Mueda, tempat dia kini berlindung.

"Serangan dimulai di sepanjang jalan utama menuju Palma," katanya lebih lanjut.

Penduduk melarikan diri

Banyak korban selamat mengatakan mereka telah berjalan selama berhari-hari melalui hutan untuk mencari perlindungan di Mueda, 180 kilometer ke arah selatan.

Banyak mereka yang tiba di sana dengan kaki bengkak. "Banyak orang jatuh karena kelelahan dan tidak dapat melanjutkan berjalan, terutama orang tua dan anak-anak," kata seorang pelarian di Mueda yang tidak ingin disebutkan namanya.

Pemerintah mengatakan dari puluhan orang tewas dalam serangan itu, tujuh di nataranya adalah orang-orang yang terperangkap, saat akan dievakuasi dari sebuah hotel tempat mereka mencari perlindungan.

Baca Juga: Puluhan Warga Mozambik Dibunuh Kelompok Militan, Ditembaki Secara Keji

Seorang warga Afrika Selatan termasuk di antara mereka yang meninggal dunia. Saksi mata mengatakan kepada AFP, bahwa para pemberontak Islamis itu pertama kali menargetkan bank dan kantor polisi, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh kota.

Ribuan warga melarikan diri dengan perahu ke Kota Pemba. Sekitar 10.000 orang lainnya menunggu dievakuasi untuk diangkut ke sana, demikian menurut lembaga bantuan.

Serangan itu memaksa pekerja asing dan penduduk setempat untuk mencari perlindungan sementara di sebuah pabrik gas yang dijaga ketat yang terletak di Semenanjung Afungi di dekatnya.

"Sejumlah besar warga sipil yang diselamatkan dari Palma juga diangkut ke Afungi, di mana mereka menerima bantuan kemanusiaan dan logistik," kata perusahaan Total, dalam sebuah pernyataan.

Mewaspadai serangan baru

Ditengarai "akan ada serangan baru terhadap mereka yang mengungsi," ujar Chance Briggs dari organisasi bantuan Save the Children yang bermarkas di Inggris.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI