- Bruno Fernandes mengungkapkan rasa kecewa mendalam terhadap manajemen Manchester United di bursa transfer musim panas.
- Manajemen United bersikap terbuka melepas Fernandes meskipun sang kapten merasa kecewa dengan sikap klub.
- Penawaran besar dari Al Hilal senilai £100 juta menunjukkan klub siap melepaskan Fernandes demi dana segar.
Suara.com - Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, secara mengejutkan meluapkan rasa kecewa dan sakit hatinya terhadap sikap manajemen klub pada bursa transfer musim panas lalu.
Dalam sebuah wawancara jujur dengan Canal 11, media milik Federasi Sepak Bola Portugal, Fernandes mengakui bahwa dirinya merasa "terluka" karena Manchester United ternyata sempat siap untuk melepasnya.
Situasi ini bermula setelah musim lalu yang berakhir buruk bagi Setan Merah, di mana mereka finis di peringkat ke-15 Premier League dan gagal lolos ke kompetisi Eropa setelah kalah di final Liga Europa.
Kondisi finansial klub yang terganggu membuat manajemen terbuka terhadap tawaran, termasuk proposal fantastis dari klub Arab Saudi, Al Hilal, yang siap membayar £100 juta dengan gaji selangit untuk Fernandes.
Alih-alih mempertahankan sang kapten mati-matian, United dikabarkan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pemain, sebuah sikap yang diterjemahkan Fernandes sebagai bentuk penolakan atas kontribusinya selama ini.
"Dari sisi klub, saya merasa pesannya adalah, 'Jika kamu pergi, itu tidak masalah bagi kami.' Itu sedikit menyakitkan bagi saya," ungkap Fernandes kepada Canal 11.
Pemain berusia 31 tahun itu merasa sedih karena menyadari bahwa klub sebenarnya ingin dia pergi demi mendapatkan dana segar.
"Klub ingin saya pergi, itu ada di kepala saya. Saya katakan kepada para direktur, tapi saya pikir mereka tidak punya keberanian untuk membuat keputusan itu karena pelatih (Ruben Amorim) ingin saya bertahan," bebernya.
Fernandes bahkan memberikan isyarat bahwa jika saja ia mengatakan ingin pergi saat itu, manajemen pasti akan dengan senang hati membukakan pintu keluar, meskipun pelatih berusaha menahannya.
Baca Juga: Paul Scholes Sentil Arteta, Terpaksa Rekrut Gyokeres karena Panik Cari Striker
"Jika saya bilang saya ingin pergi, bahkan dengan manajer yang ingin saya bertahan, mereka (manajemen) pasti akan membiarkan saya pergi," tambahnya.
Komentar pedas Fernandes ini memiliki kemiripan dengan situasi Mohamed Salah di Liverpool baru-baru ini, di mana kedua bintang tersebut merasa dikorbankan meski telah memberikan segalanya untuk tim.
Padahal, Fernandes tetap menjadi pemain terbaik United saat ini, terbukti dari gol tendangan bebas memukau yang ia cetak saat hasil imbang 4-4 melawan Bournemouth Senin lalu.
Namun, di balik rasa sakit hati tersebut, terselip realita bahwa penjualan Fernandes sebenarnya bisa menjadi langkah strategis bagi United untuk membangun ulang skuad yang tidak seimbang.
Andai transfer £100 juta itu terwujud, United bisa saja mendatangkan gelandang tengah muda potensial seperti Carlos Baleba atau Adam Wharton untuk memperkuat fondasi tim Ruben Amorim.
Kini, nasi sudah menjadi bubur. Fernandes tetap bertahan dan menjadi tumpuan utama, namun luka akibat sikap manajemen tersebut telah membuka celah spekulasi mengenai masa depannya di Old Trafford.