"Saya tetanggaan dengan mereka, hubungan saya sebelumnya baik dengan mereka baik. Sering tegur-teguran," ujar Endah.
Sampai akhirnya malam itu sekitar pukul 22.30 WIB, Endah mendengar keributan di luar rumah kontrakan.
"Saya kaget, kejadiannya itu spontan, setahu saya dia tiduran. Terus dari luar ada teriak, api-api gitu. Pas saya keluar, sudah ada tuh ada peristiwa" kata Endah.
"Pemicunya itu karena cemburu," kata Endah.
Tetangga kontrakan terkejut dengan tindakan R. Sebab, R selama ini dikenal baik oleh lingkungan sekitar.
“Saya tidak menyangka dia melakukan hal itu. Setahu saya dia orang baik ramah, suka bantu tetangga, dia aktif gotong royong kalau ada kegiatan warga,” kata Wahyu kepada Suara.com.
Berharap suami menyerahkan diri
Setelah membakar tubuh Mulyono, R melarikan diri. Sementara Endah ikut menolong Mulyono dan ikut mengantarkan ke rumah sakit.
Endah tidak tahu persis dimana suaminya bersembunyi sekarang ini. Tetapi dia menduga suaminya berada di Labuhan, Pandeglang, Banten.
Baca Juga: Sebelum Bakar Hidup-hidup Tetangga, Pesan Pelaku ke Istri: Ajari Anak Ngaji
Tapi dimanapun R berada, Endah berharap dia segera menyerahkan diri ke polisi.
“Harapan saya dia menyerahkan diri, dia harus tanggung jawab istilahnya,” kata Endah.
Apapun yang terjadi dengan suaminya nanti, Endah mengatakan akan tetap menjadi istri R, seperti nasihat yang pernah diterimanya dulu.
“Saya masih menerima kok Insya Allah, (untuk melanjutkan pernikahan) masih tetap mau. Tidak apa-apa saya tunggu dia, sampai dua atau tiga tahun kek,” ujarnya.
Endah berkata, “Kalau misalnya dia menghubungi saya, saya siap beri informasi ke polisi. Saya berharap dia segera menyerahkan diri agar ini cepat selesai."
Endah berharap kasus ini tidak berlarut-larut sehingga semakin menyulitkan suami dan keluarga.