Saleh menuturkan, keluarga meminta perawatan di RS Islam Cempaka Putih lantaran Ali sempat menjadi wakil direktur di RS tersebut.
Kemudian, beredar kabar banyak pasien Covid-19 yang ditangani di RS tersebut dapat sembuh.
"Juga ada kabar bahwa banyak pasien covid-19 yang sembuh setelah berobat di RS itu dan bang Ali Taher sempat jadi wakil direktur. Mungkin itu alasannya ingin disana," kata dia.
Setelah 6 hari menjalani perawatan, atau sejak 27 Desember, Saleh menuturkan, kondisi Ali menurun. Puncaknya adalah kemarin sore.
"Kemarin sore saturasinya sempat menyentuh angka 40 persen. Atas nasehat dokter yang merawat dan persetujuan keluarga, dipasang alat saluran pernafasan langsung ke paru-paru," ungkapnya.
"Setelah dipasang, kami merasa senang. Saturasinya kembali normal. Bahkan menyentuh angka 80-90 persen. Ada tanda-tanda membaik," sambungnya.
Lebih jauh, Saleh menyatakan, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sempat berkomunikasi dengan Ali sebelum wafatnya.
"Namun beberapa saat setelah itu, kondisinya drop lagi. Tidak bisa dihubungi. Sekitar pukul 13.00, saturasinya makin turun. Drop hingga angka 33 persen. Akhirnya, pukul 14.00 beliau dipanggil Allah SWT," paparnya.
"Kami berduka cita. Duka yang sangat dalam. Beliau adalah senior saya, mantan Sekjend PP. Pemuda Muhammadiyah. Beliau adalah tokoh partai kami. Di internal beliau menjadi panutan. Di samping jabatan di DPR, beliau juga adalah ketua mahkamah partai PAN," lanjutnya
Baca Juga: Ketua PAN Bandar Lampung Setor Fee Proyek Rp 2 Miliar
Saleh meyakini, bukan hanya keluarga besar PAN. Namun, masyarakat yang mengenal akan merasa kehilangan atas wafatnya Ali.