Sejauh ini, belum ada komentar apapun dari pihak kedutaan China di Pakistan.
Balochistan disebut sebagai provinsi miskin, meskipun memiliki berbagai sumber daya alam. Banyak penduduk yang protes karena tidak mendapatkan bagian yang adil dari kekayaan gas dan mineral mereka.
Kemarahan ini telah dipicu sebelumnya oleh masuknya miliaran dolar China ke wilayah tersebut melalui China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), sebuah proyek infrastruktur yang menjadi salah satu bagian penting dari Belt and Road Initiative China, yang menurut warga setempat hanya memberikan sedikit manfaat bagi mereka karena sebagian besar lapangan pekerjaan baru jatuh ke tangan asing.
Azhar Ikram, seorang pejabat polisi Quetta, mengonfirmasi jumlah korban tewas dan mengatakan bahwa Duta Besar China tidak ada di lokasi saat ledakan terjadi.
“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa itu adalah IED yang ditanam di salah satu kendaraan,” kata Ikram.
Ikram mengatakan, saat ini petugas sedang menyelidiki apakah bom tersebut ditanam di kendaraan tersebut.
Aparat keamanan lainnya mengatakan bom tersebut meledak beberapa menit setelah sebuah mobil memasuki tempat parkir. Pihak berwenang disebut tengah menyelidiki apakah ledakan itu merupakan serangan bunuh diri.
Pada 2019, diberitakan orang-orang bersenjata menyerang sebuah hotel mewah yang menghadap ke proyek unggulan CPEC dan menewaskan sedikitnya delapan orang.
Lalu pada Juni, pemberontak Baloch menargetkan serangan ke Bursa Efek Pakistan, yang sebagiannya dimiliki oleh perusahaan China.
Baca Juga: Kutip Potongan Ayat Alquran, Dua Mantan Istri Kecam Pernyataan Imran Khan
Semua serangan itu diklaim dilakukan oleh Tentara Pembebasan Balochistan.