Wawancara Jozeph Paul Zhang: Saya Tidak Ada Rencana Kembali ke Indonesia

Sabtu, 24 April 2021 | 16:03 WIB
Wawancara Jozeph Paul Zhang: Saya Tidak Ada Rencana Kembali ke Indonesia
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penerapan bank syariah adalah upaya mengubah sistem keuangan dipersiapkan untuk negara khalifah. Tapi selama ini orang bebas memilih banknya. Dan tidak ada bukti bank di Indonesia buat terorisme.

Kalau tidak, sudah pasti dilarang, bukan?

Bukan, bank syariah pendana teroris di seluruh dunia sudah terbukti. Kalau di indonesia, baru perintisan dan belum berhasil namun pemaksaan sistem akan segera terjadi bila sistemnya sudah ada. Jadi sebetulnya kalau mau kembali ke Pancasila, maka harus benar-benar membersihkan semua aspek kehidupan dari atribut agama tertentu saja. Diganti dengan yang universal.

Tetapi mengapa Anda dalam menyampaikan opini Anda tadi dengan cara provokatif?

Sebetulnya saya sudah menyampaikan ini dari zaman saya di Facebook, sebelum saya berada di YouTube, dan saya cukup keras (ed: di Facebook) namun tampaknya kurang cukup keras. Sejak saya masih di Indonesia tahun 2016 itu, konten saya sudah cukup keras, tetapi tidak cukup keras tampaknya.

Sudah sempat viral, tetapi kurang viral, sehingga pemerintah tidak dengar. Kalau Anda lihat, teman-teman semua sudah banyak yang bicara tetapi bisik-bisik, ada sedikit yang teriak langsung hilang. Seperti Apollinaris Darmawan teriak, langsung masuk penjara.

Saifuddin (ed- Ibrahim) teriak, langsung masuk penjara, dan masih banyak lagi. Maka saya bicara lebih keras lagi, bukan hanya untuk orang-orang atau ormas ini dengar, tetapi supaya pemerintah dengar dan saya berhasil dengan cara saya agar pemerintah dengar.

Coba kalau dulu, mantan wakil presiden Bapak Jusuf Kalla teriak-teriak belajar dari Indonesia toleran, siapa bilang? Saya lebih dari 40 tahun tinggal di Indonesia, tidak ada toleransi di Indonesia, semua itu hanya kemunafikan.

Maka, saya perlu teriak dengan keras dari dunia internasional. Pernah terpikirkah oleh Anda bahwa pernyataan-pernyataan

Baca Juga: Jozeph Paul Zhang: Saya Minta Maaf ke Menag Gus Yaqut Sudah Ngatain Gendut

Anda justru memperkeruh hubungan antaraagama?

Tidak ada yang namanya hubungan baik antaragama di Indonesia. Adanya hubungan satu arah: mayoritas mendikte dan mem-framing minoritas.

Kalau kamu diam maka baik-baik saja, asal jangan bicara mengkritik penindasan mayoritas. Jadi bukan keruh, memang sudah tidak benar.

Ini adalah hubungan penindasan. Saya hanya menyuarakan dengan lantang kebenaran ini dari dunia internasional. Jika Anda Kristen, Anda pasti tahu ajaran:

Jika ditampar pipi kiri beri pipi kanan.

Mengapa yang terjadi sebaliknya?  Anda tampak keras menyerang kelompok-kelompok lain?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI