Trio Meninggal Setelah Divaksin, Keluarga: Pemerintah Harus Punya Etika

Selasa, 11 Mei 2021 | 16:11 WIB
Trio Meninggal Setelah Divaksin, Keluarga: Pemerintah Harus Punya Etika
Tangkap layar video makam Trio Fauqi Virdaus, pemuda di Jakarta Barat yang meninggal usai divaksin AstraZeneca. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak kematian Trio Fauqi Virdaus (22) pada Kamis (6/5/2021), hingga hari ini pihak keluarga belum menerima ucapan belasungkawa secara resmi dari pemerintah.

Sekalipun ada ucapan belasungkawa, disampaikan lewat pemberitaan di media massa. Terkait itu pihak keluarga menganggap pemerintah tidak mempunyai etika sama sekali.

"Sampai sekarang pun, sudah enam hari, ucapan belasungkawa secara formal saja tidak ada. Kalau pun hanya nitip sama media, etikanya di mana bos? Maaf ya," ungkap kakak mendiang Trio, Sabbihis Fathun Vickih (32) di kediamannya di Jalan Buaran III, RT. 03 RW. 15, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (11/5/2021).

Menurut Vickih, pemerintah harus mempunyai etika lantaran sudah satu nyawa melayang diduga karena vaksin AsteaZenega. Dia pun mengungkapkan pihak keluarga juga belum menerima kejelasan informasi dari Dinas Kesehatan maupun Kementerian Kesehatan.

"Tidak ada (informasi pasti atau datang ke rumah), mereka seperti orang buta istilahnya, tuli, bisu. Seakan-akan menutup mata mulut dan telinganya atas masalah ini. Menurut saya pemerintah harus punya etika karena menyangkut nyawa seseorang. Ini bukan all about bisnis atau vaksin lagi. Sudah satu nyawa melayang," sambungnya.

Vickih pun melayangkan kritik kepada pemerintah terkait penyelenggaraan program vaksinasi AsteaZeneca merujuk pada kasus kematian adiknya.

Meski niat pemerintah sudah bagus dengan alasan mengurai penyebaran Covid-19, namun hal itu malah tertutup dengan bobroknya birokrasi yang ada.

"Tapi niat mulia pemerintah jadi gagal karena birokrasinya buruk sekali," cetus Vickih.

Untuk itu, Vickih turut menyoroti soal prosedur dalam pelaksanaan penyuntikan vaksinasi. Kata dia, program vaksinasi harus dipastikan secara benar karena hal itu menyangkut dengan nyawa seseorang.

Baca Juga: KIPI Investigasi Kasus Trio Tewas Usai Divaksin, Keluarga Minta Dilibatkan

"Menurut saya harus ada cek lab, medical cek up keseluruhan. Baru suntik karena ini kaitan dengan nyawa manusia, bukan nyawa anak ayam," pungkas dia.

Kronologi

Sepulang dari Stadion GBK usai menerima suntikan vaksin tahap pertama, mendiang Trio mengeluh sakit kepala yang hebat, bahkan hingga demam tinggi serta linu di sekujur tubuh. Esoknya, Kamis (6/5/2021) pagi, sakit di kepala Trio makin menjadi-jadi.

Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga langsung membawa Trio ke salah satu Rumah Sakit Asta Nugraha, Duren Sawit. Bahkan, sebelum itu, Trio sempat kejang-kejang hingga akhirnya pingsan.


Vickhih mengatakan, mendiang adiknya tidak sampai lima menit berada di rumah sakit tersebut. Tepat pukul 12.30 WIB, Trio mengembuskan nafas terakhirnya.

"Di sana hanya lima menitan lah, tidak lama. Diperiksa, sempat disarankan oleh pihak mereka (RS Asta Nugraha) untuk pindah ke RS yang lebih besar. Tepat pukul 12.30 siang almarhum dinyatakan meninggal dunia. Tepat sehari setelah vaksin," beber dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI