Tanggapan Pemimpin Dunia Atas Gencatan Senjata Hamas-Israel

Senin, 24 Mei 2021 | 11:07 WIB
Tanggapan Pemimpin Dunia Atas Gencatan Senjata Hamas-Israel
DW

Suara.com - Para pemimpin dunia memuji gencatan senjata antara Hamas dan Israel, namun mereka memperingatkan masih banyak tugas menanti. Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan gencatan senjata itu "tidak cukup".

Israel dan Hamas telah mengumumkan gencatan senjata pada Jumat (21/05) dan disambut oleh pemerintah dari seluruh dunia yang menyerukan pihak yang bertikai untuk bergerak menuju perdamaian jangka panjang.

Dari Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden mengatakan baik warga Palestina maupun Israel "sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan terjamin."

Ia berjanji untuk melanjutkan "diplomasi yang tenang dan tanpa henti" untuk mencapai tujuan tersebut.

"Saya yakin kita memiliki peluang nyata untuk membuat kemajuan dan saya berkomitmen untuk bekerja ke arah itu," kata Biden.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan gencatan senjata itu adalah langkah penting tetapi masih belum cukup.

"Untuk menghindari berlanjutnya kekerasan, kita harus menggandakan upaya internasional dan regional untuk meluncurkan kembali negosiasi politik langsung antara Israel dan Palestina," ujar Zakharova.

Sementara itu pemerintah Cina meminta komunitas internasional untuk mengulurkan tangan dan membantu wilayah tersebut.

"Komunitas internasional harus mendorong dimulainya kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel, dan mencapai solusi yang komprehensif, adil, dan abadi untuk masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian.

Baca Juga: Israel Serbu Lalu Tangkap 23 Warga Palestina di Tepi Barat

Dia juga mengatakan Cina akan memberikan bantuan moneter dan 200.000 vaksin virus corona untuk Palestina.

Desak solusi perdamaian jangka panjang

Diplomat papan atas Uni Eropa Josep Borrell juga mendesak solusi dua negara atau two-state solution sebagai cara untuk mencapai perdamaian jangka panjang.

"Kami sangat terkejut dan menyesali hilangnya nyawa dalam 11 hari terakhir ini," ungkap Borrell dalam sebuah pernyataan.

"Seperti yang telah ditegaskan Uni Eropa secara konsisten, situasi di Jalur Gaza telah lama bersifat tidak berkelanjutan."

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas berterima kasih kepada Mesir karena menjadi penengah dalam konflik tersebut.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI