Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim Pemprov DKI Jakarta telah semaksimal mungkin dalam menghentikan pandemi Covid-19 di Ibu Kota. Namun, Riza juga heran terkait nilai E dalam penanganan pandemi di Jakarta oleh Kemenkes.
Riza mengatakan, berdasarkan data yang ada sekarang, angka penularan Covid-19 di ibu kota masih cukup landai. Sekalipun ada peningkatan disebutnya tidak signifikan.
"Tentang kebijakan di Jakarta sangat serius dan sungguh-sungguh dalam pengendalian covid. Alhamdulila kita lihat bersama, angkanya masih cukup landai, tidak ada peningkatan yang signifikan," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Salah satu upaya yang sudah dilakukan pihaknya adalah dengan menyediakan 106 Rumah Sakit rujukan untuk pasien Covid-19. Jumlahnya, kata Riza, adalah yang terbanyak di Indonesia.
"Kita juga punya lokasi isolasi terkendali di 12 lokasi yang sebelumnya delapan lokasi. Kita juga punya 290 Puksesmas Kelurahan, punya 44 Puskesmas Kecamatan," jelas Riza.
Politisi Gerindra ini juga menyebut sudah ada 144.700 tenaga kesehatan yang membantu penanganan Covid-19 di ibu kota.
Kemudian juga sudah disediakan 6.657 tempat tidur untuk pasien corona di 106 Rumah Sakit rujukan Covid-19 dengan tingkat keterpakaian 32 persen atau 2.149 bed.
"Kemudian, ini alhamdulilah ada penurunan, ruang ICU 1.014, terpakai 345, ada 34 persen. Jumlah laboratorium sudha mencapai 102 laboratorium, lab gratis 19, lab berbayar ada 88," jelas Riza.
Lalu, pihaknya juga menyediakan sembilan lokasi isolasi terkendali di hotel dengan kapasitas mencapai 1.533 orang. Dari jumlah itu, baru terpakai 29,7 persen atau 455 orang.
Baca Juga: Pemprov DKI Dapat Nilai E dari Kemenkes soal Kualitas Pengendalian Covid-19
"Dan Jakarta sudah sejak lama tidak masuk dalam zona merah. Artinya ada upaya perbaikan," ucap Riza.