Pimpinan Hamas SebutLebih Baik Mati karena Serangan Israel daripada Covid-19

Jum'at, 28 Mei 2021 | 20:17 WIB
Pimpinan Hamas SebutLebih Baik Mati karena Serangan Israel daripada Covid-19
Juru Bicara Brigade Al-Qassam sayap militer Hamas Abu Ubaidah. Foto sebagai ilustrasi. [Foto: Hops.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin tertinggi Hamas mengungkapkan jika dia lebih baik mati akibat serangan Israel daripada terpapar virus Covid-19.

Menyadur Russian Today, Jumat (28/5/2021) Yehya Sinwar menyampaikan pernyataan tersebut pada Rabu (26/5), pertama kali muncul di publik pasca konflik terbaru.

"Hadiah terbesar yang bisa diberikan Israel kepada saya adalah dengan membunuh saya," katanya dalam pidato tersebut.

"Saya lebih suka mati sebagai martir karena (pesawat) F-16 daripada mati karena virus corona atau penyakit [lain]." tegasnya.

Rumah pemimpin Hamas tersebut juga menjadi salah satu di antara target militer Israel selama konflik, yang terjadi hingga 11 hari lamanya.

Namun, Sinwar berhasil bertahan hidup dan tidak mengalami luka-luka karena diduga bersembunyi di terowongan bawah tanah di bawah Gaza.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz berjanji pada hari Sabtu bahwa negara itu pada akhirnya akan berhasil menghilangkan "semua pemimpin Hamas yang bertanggung jawab untuk menembak dan melancarkan teror terhadap warga sipil."

Sebagai tanggapan, Hamas memperingatkan bahwa mereka akan melanjutkan konflik jika Sinwar atau kepala staf kelompok itu, Mohammed Deif, diserang oleh Israel.

Dengan konflik terhenti, setidaknya untuk sementara, setelah kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Mesir, penduduk Gaza menghadapi peningkatan risiko Covid-19.

Baca Juga: Tak Jadi Dapat Nilai E, Anies: Penilaian Wamenkes Ganggu Penanganan Pandemi

Menurut laporan UNICEF, setidaknya 72.000 warga Palestina terlantar akibat serangan Israel, yang merobohkan beberapa bangunan bertingkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI