Pada bagian akhir surat itu, ia meminta agar wilayah pertambangan yang ada di Sangihe bisa dijadikan sebagai pertambangan rakyat.
Dalam surat tersebut tertulis beberapa tembusan, diantaranya ialah menteri Lingkungan Hidup RI serta Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Publik kaitkan dengan kasus Munir
Mengetahui kabar meninggalnya Wabup Sangihe, warganet lantas mengaitkan dengan surat tersebut. Ada juga yang menyamakannya dengan peristiwa kematian aktivis Munir.
"Diberitanya, bapak wagub ini menolak dengan tegas. Wajar ga klo semua orang curiga klo ini ada sangkut pautnya sama perusahaan tambang itu? Hmmm," ujar warganet.
"Pastii, elittt elit kelakuan. "Selama pelaku munir belum diungkap sebenarnya, maka selama kamu berpendapat benar maka nyawamu terancam!." -Pandji Pragiwaksono," timpal lainnya.
"Kasus munir masih mangkrak. Sekarang ada lagi yang di "munir" kan. usut tuntas!" kata warganet.
"Dari dulu sudah kaya gtu, mulai dari munir, marsinah, wiji tukul, orang jujur yg menggangu posisi suatu bisnis atau pemerintahan pasti dihabisin," sambung yang lain.
Di lain sisi, pihak Lion Air, maskapai yang digunakan oleh Helmud Hontong untuk terbang dari Denpasar ke Makassar, juga telah memberi penjelasan.
Baca Juga: Pulau dan Surga Burung Sangihe yang Terancam Tambang Emas
Lewat Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, pihaknya mengatakan, pelaksanaan operasional serta penanganan penumpang bernama Helmud Hontong sudah sesuai standar prosedur (SOP).